Virus Nipah, Bahaya Hingga Fakta Penularannya

Waspada Sobat Vero, ada virus yang sedang mengancam di luar sana, bahkan kabarnya di Kerala, India sudah menewaskan dua orang. Kenapa virus Nipah begitu berbahaya dan seperti apa fakta-faktanya?

Virus sudah pernah muncul

Sebenarnya virus Nipah bukan pertama kali diidentifikasi, berdasarkan laporan virus satu ini sempat melanda peternakan babu di desa dekat Sungai Nipah, Malaysia tahun 1998-1999. Saat itu tercatat ada sekitar 276 kasus dan menyebabkan 106 kematian.

Kemudian, pada tahun 2023 di wilayah Kerala, India sebanyak 706 warga, termasuk 153 petugas kesehatan telah menjalani tes untuk mengetahui kemungkinan penularan dari virus yang sudah menewaskan dua orang di sana. Akibatnya selama 10 hari ke depan warga India dilarang untuk keluar rumah terutama di distrik Kozhikode.

Penyebaran tidak cepat tapi lebih mematikan

Tidak seperti virus Covid-19, tapi virus Nipah punya tingkat fatalitas kasus global Nipah secara keseluruhan diperkirakan 40 persen sampai 75 persen, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lebih mematikan lagi karena virus ini tidak memiliki metode pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk manusia maupun hewan yang tertular.

Penyebaran dan Bahayanya saat tertular

Virus Nipah ditularkan oleh hewan seperti babi atau kelelawar ke manusia atau bahkan makanan yang terkontaminasi, atau bisa juga ditularkan dari manusia ke manusia lainnya. Inang alami dari virus tersebut adalah kelelawar buah dari keluarga Pteropodidae.

Virus Nipah bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi termasuk zak ekskresi atau sekresi seperti urine, air liur, dan darah, mengonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau makanan mentah yang sudah terkontaminasi cairan dari hewan yang terinfeksi.

Untuk penularan dari manusia ke manusia, biasanya terjadi pada keluarga atau tenaga medis yang merawat pasien terinfeksi melalui droplet, urine atau darah.

Jika seseorang telah terinfeksi virus Nipah maka ia akan menderita penyakit dari infeksi asimtomatik (subklinis) sampai penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal. Masa inkubasi atau munculnya gejala usai terpapar virus bisa hingga sebulan atau bahkan 45 hari.

Untuk gejala orang yang terinfeksi berbeda-beda, ada yang tanpa gejala ada pula yang mengalami ISPA (infeksi saluran napas akut). Pertama biasanya mereka akan terserang demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan nyeri tenggorokan.

Selanjutnya penderita akan mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain. Ada beberapa penderita yang bisa mengalami pneumonia atopic dan gangguan saluran pernapasan berat.

Pada kasus yang berat penderita akan alami ensefalitis (peradangan pada jaringan otak) dan kejang yang bisa jadi koma hingga 24-48 jam dan berakhir dengan kematian.

Virus ini memiliki kemungkinan besar untuk masuk ke wilayah Asia termasuk Indonesia, namun hingga kini masih belum ada kasus masuknya virus Nipah, semoga saja tidak masuk ya Sobat Vero!

Exit mobile version