Kabar mengejutkan datang dari Gathan Saleh yang dikenal sebagai mantan suami Dina Lorenza dan Cut Keke. Ia diduga menembak sahabatnya sendiri, di Jakarta Timur. Mantan suami dari Cut Keke dan Dina Lorenza ini menjadi nama yang banyak dicari di mesin pencarian, usai korban bernama Mohammad Andika Mowardi (32) memberi laporan ke polisi.
Seperti diketahui, peristiwa penembakan seorang warga di Jatinegara, Jakarta Timur pada bulan lalu ini sempat ramai diperbincangkan hingga menyita perhatian publik. Alih-alih ramai disorot karena prestasi, sosok mantan suami Dina Lorenza, Gathan Saleh ini justru kembali membawa kasus hingga membuatnya kembali digeruduk polisi karena aksi penembakannya.
Dalam hal ini Kombes Nicolas juga mengungkapkan, jika Gathan Saleh yang ditetapkan sebagai terduga pelaku penembakan warga di Jatinegara itu kini statusnya masih buron. Telah diketahui, kasus penembakan di ruko daerah Jakarta Timur bermula ketika Gathan Saleh berselisih dengan rekan kerjanya yang bernama Andika.
“Temenan kita temenan, keluarganya juga dekat, tapi saya nggak nyangka kalau dia setega itu. Perselisihan aja perselisihan dikit aja, perselisihan urusan kerjaan, atau saya ada kata kata nggak enak ke dia di awal, yang pasti urusan kerjaan,” kata korban bernama Andika, yang dikutip dari detikcom.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto, menjelaskan insiden penembakan ini terjadi sekitar jam 2 pagi. Korban bernama Andika adalah teman terduga pelaku. Armunanto menjelaskan, korban ketakutan saat terduga pelaku mengeluarkan senpi (senapan api). “Korban, karena ketakutan, lari ke dalam rumah. Lantai atas kemudian mengunci pintu kemudian teriak dari atas: Kenapa, lo kenapa?” ujarnya seraya menyebut terduga pelaku kembali menodongkan senjata.
Armunanto menambahkan, polisi berkoordinasi dengan bagian forensik untuk mengecek senpi yang diduga digunakan oleh Gathan Saleh termasuk izin kepemilikan senjata terduga pelaku.
“Sampai saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan memeriksa saksi-saksi yang ada di TKP saat itu, kami juga sudah koordinasi dengan forensik baik (soal) senjata yang digunakan, izinnya segala macam,” tambah Armunanto menjelaskan.