The Burari Deaths, Ritual Pembawa Petaka

Sobat Vero, masih ingat dengan kasus satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres dan Cinere beberapa waktu lalu? 

Beberapa hari yang lalu gue nonton serial dokumenter di Netflix yang punya cerita hampir serupa. Judulnya House of Secrets: The Burari Deaths. Kalian pernah nonton atau mendengar tentang kasus The Burari Deaths ini nggak, Sobat Vero? Kalau belum, sini gue ceritain.

Jadi, di tahun 2018, terjadi sebuah peristiwa tragis di wilayah Burari, Delhi, India. Keluarga Bhatia yang terdiri dari tiga generasi ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di langit-langit rumah. 

Jasad 11 anggota Keluarga Bhatia ini ditemukan ketika seorang tetangganya curiga saat toko kelontong yang dimiliki oleh keluarga itu belum juga dibuka. Padahal hari sudah siang. Tetangga yang curiga itu kemudian mendatangi rumah Keluarga Bhatia yang ternyata nggak terkunci. 

Di dalam rumah, si tetangga menemukan 10 anggota Keluarga Bhatia dengan posisi tewas menggantung di langit-langit rumah yang telah dipasang jaring-jaring besi, dalam formasi melingkar. Mata dan tubuh mereka tertutup kain, mulut mereka ditutup lakban, telinga mereka ditutup kapas, dan kedua tangan mereka diikat di belakang. Sementara sang nenek ditemukan tewas di pojok ruangan sebelahnya dengan kondisi luka di leher, seperti tercekik. 

Kejadian ini sontak membuat warga Burari heboh, dan menimbulkan pertanyaan besar. Apakah Keluarga Bhatia yang kaya raya dan dikenal ramah di lingkungannya itu melakukan bunuh diri massal? Atau, mereka mati dibunuh?

Awalnya pihak kepolisian menduga Keluarga Bhatia mengalami pembunuhan karena jasad Keluarga Bhatia ditemukan dalam kondisi yang janggal. Kayak, aneh aja satu keluarga bisa bersama-sama mati dalam kondisi menggantung kayak gitu. Makanya pihak kepolisian menduga ada yang membunuh Keluarga Bhatia, dan si pembunuh inilah yang menggantung tubuh Keluarga Bhatia di langit-langit rumah.

Tetapi, setelah pihak kepolisian melakukan penyidikan, nggak ada barang yang dicuri di rumah Keluarga Bhatia. Lalu, pada jasad tubuh Keluarga Bhatia juga nggak ditemukan bukti kekerasan. Keluarga tersebut juga nggak mempunyai masalah dengan orang lain.

Sampai akhirnya pihak kepolisian menemukan buku diari milik Lalit, anggota Keluarga Bhatia yang juga tewas dalam peristiwa tragis itu, yang mengungkapkan misteri kematian Keluarga Bhatia.

Lalit, anak bungsu Keluarga Bhatia yang berperan sebagai kepala keluarga setelah ayahnya meninggal, pernah mengalami peristiwa traumatik yang menyerang fisik dan mentalnya di masa lalu. Saat itu, dokter menyarankan agar Lalit sebaiknya dibawa ke psikiater. Namun, pihak keluarga menolak karena stigma “orang gila” yang diberikan masyarakat ke orang-orang yang berobat ke psikiater. Akibatnya, penyakit mental yang diderita Lalit semakin buruk. Selama bertahun-tahun Lalit hidup dalam dunia khayalnya sendiri.

Dalam buku diarinya, Lalit menulis bahwa dia “mendengar” pesan dari arwah ayahnya yang memerintahkan keluarganya untuk melakukan ritual Badh Tapasya, sebuah kepercayaan yang berhubungan dengan pohon beringin. Katanya, ritual yang dilakukan dengan cara gantung diri ini dapat mengampunkan dosa keluarga mereka. Karena Lalit nggak bisa lagi membedakan khayalan dan kenyataan, dia percaya banget dengan pesan yang dia “dengar.” Lalit dan keluarganya pun melakukan ritual tersebut. Makanya posisi jasad Lalit dan keluarganya tergantung rapi di langit-langit rumah, persis seperti akar pohon beringin yang menggantung di dahannya. 

Dari sini pihak kepolisian menarik kesimpulan bahwa awalnya Keluarga Bhatia nggak berniat bunuh diri. Mereka hanya melakukan ritual pengampunan dosa. Sayangnya, ritual itu nggak berjalan sesuai dengan rencana, dan malah membawa petaka.

Pihak kepolisian juga menduga Keluarga Bhatia bersama-sama mengalami psikosis, yaitu ketika seseorang dengan gangguan kejiwaan memiliki sebuah delusi yang berhubungan dengan orang-orang terdekatnya. Mudahnya, satu keluarga ini ternyata gila semua. 

Peristiwa The Burari Deaths ini pun akhinya ditetapkan sebagai accidental death. Walau begitu, publik merasa kasus The Burari Deaths ini masih meninggalkan banyak misteri.

Menurut Sobat Vero, gimana? Komen yuk!

Exit mobile version