veronapictures – Halo sobat Vero! Apa kabar kalian hari ini? Semoga Bahagia selalu ya! Nah kali ini kita mau kasih intip sinopsis episode terbaru Terpaksa Menikahi Tuan Muda, yuk kita simak di bawah ini.
Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda Episode 298
Dalam episode ini terlihat Nayaka berdiri di pinggir kolam renang sambil bersendawa, setelah menyantap es krim lalu mengelus perutnya yang kekenyangan. Nayaka melihat sekelilingnya, dan berbicara sendiri kalau mama papanya belum kembali. Lalu tetiba Nayaka mendapat ide dan masuk ke rumah meninggalkan semua gelas dan mangkuk es krimnya. Saat dalam rumah, Nayaka mengambil dua senjatanya. Biasanya tidak bisa tembak-tembakan di rumah tapi berhubungan papa mama tidak ada boleh lah.
Selanjutnya Nayaka lari bersembunyi ke tembok dan mengatakan ada musuk menyerang. Nayaka menembak dan mengenai pajangan, dan mengatakan musuh terkena tembakan. Selanjutnya Nayaka lari dan ngumpet di balik sofa seolah mengintai musik. Nayaka lalu menembak door, dan kena tembak dengan bergumam kalau musuh meleset lagi. Ternyata Adelia/Anita KW dan Reno sudah mengintai rumah Abhimana dari dalam mobil, dan berkata tunggu sampai malam supaya pergerakannya lebih leluasa. Reno mengatakan pada Adelia, jangan mereka tertangkap CCTV, bisa habis kita kalau terlihat dan tetap waspada. Karena di rumah itu banyak CCTV.
Adelia terlihat bersemangat dan mengatakan dirinya jago kalau melarikan diri. Begitupun dengan Reno seakan menggampangkan dan berkata tahu semua cela rumah Abhimana. Adelia berkata kalau pembagiannya benar, dirinya siap membantu apapun. Sementara itu, Abhimana baru saja menganti ban mobilnya sambil tepuk-tepuk tangannya yang kotor. Eyang Martha lalu bertanya apakah sudah klar ganti ban mobilnya. Bi Jumi lalu mengajak Eyang masuk ke dalam mobil. Selanjutnya Kinanti mendekati Abhimana dan mengatakan harus cepat sampai ke rumah dengan perasaan cemas.
Abhimana menjawab dengan enteng dan mengampangkan. Abhimana dan Kinanti lalu masuk mobil dan melaju. Hingga akhirnya Abhimana melihat jalan bercabang. Lalu Abhimana menghentikan mobil dan bertanya mau belok kemana kira atau kanan. Kinanti menjawab ke kanan, tapi Eyang dan Bi Jumi bilang ke kiri. Abhimana menoleh ke semuanya, dan menjadi bingung apalagi tidak ada GPS. Dirinya mengaku lupa jalannya, dan seingatnya belok ke kanan yang disetujui Eyang dan Bi Jumi. Kinanti mengaku yakin dengan jawabannya untuk belok ke kiri, tapi akhirnya Abhimana mengikuti vooting terbanyak sehingga mereka belok ke kanan.
Lalu mobil belaju, dan Abhimana mengatakan ini pasti tersesat hingga mobil melalui jalan setapat mulai rimbun dan sangat gelap. Kinanti, Eyang dan Bi Jumi makin cemas dan bingung dengan jalannya. Bahkan mereka heran, dari tadi belum keluar dari jalan besar tapi makin sempat jalanannya. Kinanti menyimpulkan kalau dipastikan mereka tersesat, dan Eyang Martha terlihat ketakutan. Abhimana pelankan mobil dan melihat sekeliling serta ada pohon tumbang di depan mereka. Tetiba Abhimana injak rem, dan hampir saja pohon menabrak pohon tersebut. Selanjutnya Abhimana mau turun dari mobil, tapi langsung dicegat Kinanti.
Abhimana mengatakan akan mengecek jalan di depan. Eyang mengingatkan agar hati-hati, dan Abhimana berjalan ke depan, dan melihat jalanan di depan buntu. Kinanti lalu membuka kaca jendela, dan bertanya pada Abhimana. Abhi menjelaskan kalau di depan jalan buntu sehingga mereka harus putar balik. Abhimana mundurkan mobil seiring dengan petir menyambar. Eyang, Bi Jumi dan Kinanti, dan mereka ketakutan. Kinanti lalu bilang kalau dirinya benar, seharusnya tadi belok ke kiri. Dan mengatakan kalau sudah malam, dan Nayaka sendiri hanya ditemani sopir.
bhimana menjawab secepatnya akan keluar dari sini. Eyang mengingatkan agar jalan ribut, dan Bi Jumi semakin cemas dengan Nayaka yang sendiri di rumah.