Samy merasa berhak mengajak cucunya pergi. Samy lalu meminta uang pada Irghi tetapi Irghi beralasan sedang tidak memegang uang cash. Samy pergi dengan kesal. Hanif bicara pada Nara dan mengatakan kalau hanif akan memasukkan Nara ke kampus Dwi Warna sesuai permintaan Nara.
Nara penasaran menunggu kedatangan Al yang merupakan teman kecilnya yang selama ini tinggal di Amerika hingga tidak pernah bertemu lagi. Ali terus menggodanya. Abrar dan Al datang. Nara kaget melihat Al yang tampilannya keren dan ganteng, Abrar juga memuji Nara yang menjadi gadis yang cantik.
Di lain pihak, Irghi dan Rania sedang bersitegang karena Rania tidak setuju dan marah karena Irghi menyarankan agar Cantika dipindahkan ke kampus yang lebih terjangkau biayanya. Irghi menyarankan demikian karena mereka sedang kesulitan keuangan. Rania marah dan tidak setuju dan bersikeras Cantika harus tetap kuliah di kampus pavorit tersebut. Samy datang bersama Neja dan mendukung kemauan Rania, selain itu untuk masa depan Cantika dan juga sebagai cucu anak orang kaya Cantika tidak boleh kehilangan pamornya.
Aruna mendapat kabar dari pihak kampus kalau Nara lulus ujian masuk di kampus Dwi Warna. Aruna memberikan hadiah untuk Nara sebuah tas, yang sama dengan tas milik Cantika. Nara dan Al diperkenalkan dosen sebagai mahasiswa pindahan di kampus mereka. Saat Nara memperkenalkan diri teman-teman Cantika jadi kaget karena nama Nara memakai nama Indrajaya dan memakai tas yang sama dengan tas Cantika. Nara menyapa Cantika yang sedang bersama gengnya mau mengajaknya makan siang bersama, tapi Cantika beralasan ada janji dengan gengnya. Iren yang agak telmi malah bingung dengan alasan Cantika. Nara tahu kalau Cantika hanya mau menghindar darinya. Nara tampak kecewa dengan sikap Cantika.
Aruna, Dini dan para karyawan sedang sibuk untuk memenuhi target permintaan klien agar bisa tercapai sesuai jadwal. Dini melaporkan kalau laporan keuangan sudah numpuk belum diperiksa. Aruna lalu mengerjakan sendiri laporan keuangan perusahaan yang belum kepegang.
Rania ditemani Sofa kembali bertemu dengan teman-temannya, mereka memutuskan kalau mereka tidak bisa invest di usaha Rania. Rania kesal. Sofa menyarankan Rania untuk minta bantuan Aruna atau papanya. Tapi Rania tidak mau dan yakin dirinya akan bisa mencari jalan keluar soal masalah tersebut.
Saat makan siang, teman Cantika mengatakan kalau Cantika sekarang punya saingan berat di kampus mereka yaitu Nara. Cantika jadi kesal. Nara datang dan mau bergabung untuk makan siang bersama tapi Cantika menolaknya. Nara terpaksa duduk di meja lain. Al menghampirinya tapi tiga teman Al memanggilnya hingga Al bergabung dengan mereka. Saat Nara ketik pesan untuk Aruna, diam-diam Beby melintas dan membuang cicak mati ke kotak makan siang milik Nara. Al melihatnya dan mencegah Nara makan lalu memberitahu kalau ada yang menjahilinya. Al membuang makanan Nara dan mengajak Nara makan nasi goreng. Cantika melihat dan jadi makin kesal.
Dini datang dan komplain karena klien mereka tidak memberi spare waktu untuk pesanan mereka. Aruna tidak mau membuat malu Hanif, lalu Aruna memaksimalkan kerja karyawan dan akan melemburkan karyawan untuk mengejar deadline dari target. Dini jadi semangat setelah tahu perusahaan akan membayar dua kali lipat gaji lembur para karyawan. Bahkan Aruna tidak lupa memperhatikan makanan bagi karyawan yang lembur. Para karyawan sangat berterima kasih pada Aruna karena memperhatikan makan mereka bahkan gaji lembur karyawan akan dibayar dua kali lipat.
Cantika sedang jalan bersama gengnya. Al membarengi langkah Beby lalu mengancam Beby jika sekali lagi ngerjain Nara maka Al akan laporin Beby ke dekan. Beby kaget dan Al pergi menjauh.
Nara sedang di toilet dan mendapati ada kotak bekal makanan milik seseorang jatuh dari dalam bilik toilet hingga isi kotak makanan jatuh berantakan. Ternyata di dalam bilik ada Fatma yang bertubuh gendut. Nara jadi bingung kenapa Fatma sampai makan siang di toilet. Fatma duduk menyendiri dan masih lapar karena bekal makanannya tumpah. Nara mendatangi Fatma dan memberikan bekal makanannya untuk Fatma. Fatma yang masih kelaparan langsung memakannya dengan lahap. Cantika dan gengnya melihat ngebuli Fatma. Nara malah membela Fatma hingga Cantika mengajak gengnya pergi dengan kesal.
Nara mencoba menyapa dan mendekati Cantika lagi saat sedang menunggu jemputan tapi Cantika cuekin dirinya. Irghi datang menjemput Cantika. Nara menyapa Irghi yang tidak mengenalinya karena belum bertemu lagi. Nara memperkenalkan diri dan mengingatkan Irghi yang pernah menolongnya saat tercebur di kolam renang saat ulang tahun Hanif. Irghi ingat dan kaget melihat Nara. Irghi senang Nara ternyata sekampus dengan Cantika. Hanif datang menjemput Nara. Irghi menyuruh Cantika menyalami opanya. Cantika terpaksa menyalami Hanif dan bilang mau tunggu di mobil Irghi dan Cantika masuk ke mobil. Hanif bertanya keadaan Rania dan bilang ingin sekali bicara dengan Rania dan Cantika. Irghi mengatakan kalau dirinya tidak ada masalah tapi Hanif mengerti gimana sikap Rania. Irghi jadi prihatin melihat Hanif yang kangen pada Rania dan Cantika.
Rania marah besar ketika mengetahui kalau Nara satu kampus dengan Cantika. Rania merasa Aruna dan Nara tidak berhak menikmati kekayaan orang tuanya apalagi sampai memasukkan Nara di Universitas Dwi Warna. Irghi menyatakan kalau itu wewenang kampus. Rania makin gusar dan menjelek-jelekkan Aruna. Irghi menyuruh Cantika masuk ke kamarnya biar tidak mendengar dan menengur Rania karena bicara seperti itu di depan Cantika karena akan memberi contoh tidak baik untuk Cantika. Irghi menyampaikan pesan Hanif yang ingin sekali bertemu Raina dan Cantika tapi Cantika tetap tidak mau bertemu dan tidak menggubris omongan Irghi.
Aruna menghampiri Nara yang mau pergi ke perkampungan menemui anak-anak yang diajarnya dan bertanya-tanya soal kampus baru Nara. Nara menceritakan kalau dirinya ketemu Irghi yang bersikap baik padanya. Aruna bertanya soal Cantika. Nara menceritakan kalau dirinya dan Cantika satu jurusan dan Cantika bersikap baik padanya. Aruna bersyukur karena dasarnya mereka satu keluarga dan Cantikan adalah keponakan Nara. Nara tidak menceritakan sikap Cantika sesungguhnya khawatir Aruna cemas memikirkannya.
Rania mendatangi Hanif di kantornya dan meminta Hanif mengeluarkan Nara dari kampus Dwi Warna. Hanif mengatakan kalau Nara adalah anaknya dan dia mau pendidikan yang terbaik untuk Nara yaitu Universitas Dwi Warna. Rania jadi marah dan menuduh semua ini karena Hanif mengikuti kemauan Aruna dan Rania menjelekan Aruna lalu pergi. Hanif jadi kesal dan marah.