Sinopsis Putri Mahkota Episode 5 : Akhirnya Rania Melahirkan Anaknya Dengan Selamat

Raina semakin emosi dan mengancam serta agar Hanif memberikannya warisan yang sudah dijanjikan. Tiba-tiba Raina mengalami kontraksi dan mau melahirkan. Aruna berniat membantu Raina tapi Raina menolaknya. Hanif meminta Nana untuk menemaninya ke Rumah Sakit mengantar Raina. Nana saat sampai di Ruamh sakit lalu menelpon Irghi memberitahukan kalau Raina mau melahirkan.

Aruna datang ke Rumah Sakit dan merasa bersalah dengan kejadian keributan tersebut hingga Rania harus melahirkan sebelum waktunya. Rania melahirkan dengan selamat tapi anaknya yang dilahirkan secara premature terpaksa harus dimasukkan ke dalam inkubator untuk penanganan selanjutnya. Rania ngotot meminta pada Irghi untuk melihat anak mereka.

Rania meminta Hanif memberikan semua warisan dari mamanya agar Hanif tidak perlu lagi bertemu dengannya. Hanif terpkasa mengikuti kemauan Raina dan berjanji akan mentransfer sebagian warisan Rania dan yang sebagian lagi akan disimpannya untuk Raina kelak agar tidak habis semua warisan Raina.  Tapi Raina malah curiga kalau semua itu adalah siasat Aruna.

7 tahun kemudian Aruna sedang memilih pakaian di butik dan Hanif yang mau memanjakan Aruna meminta manager butik untuk menutup sementar butik untuk umum agar Aruna bisa memeilih pakaian dengan leluasa. Raina dan Sofa yang mau masuk ke butik tersebut dicegah dan dilarang masuk oleh satpam. Rania dan Sofa memaksa masuk ke butik dengan kesal dan bertemu dengan Aruna. Rania langsung menghina Aruna. Aruna mals berdebat dan meminta manager butik untuk melayani Rania terlebih dahulu. Tapi Rania terus mengejek Aruna hingga Aruna kesal dan membalasnya dan meninggalkan Butik dengan kesal. Rania, Irghi dan Cantika datang ke acara ulang tahun Hanif yang ke 50 tahuan yang dihadiri para tamu. Nara mengajak Cantika menemaninya melukis foto Aruna dan Hanif sebagai hadiah ulang tahunnya. Tanpa sengaja Nara menumpahkan cat minyak ke baju Cantika hingga membuat Cantika marah dan ingin merusak lukisan Nara. Nara mencegahnya hingga membuat Cantika marah dan mendorong Nara hingga terebur ke kolam renang.

Irghi meliaht kejadian dan langsung melompat ke kolam renang dan menyelamatkan Nara. Aruna dan Hanif muncul dan Aruna bertanya pada Cantika kenapa Nara bisa sampai jatuh ke kolam renang. Raina merasa Aruna menuduh anaknya lalu marah pada Aruna dan mengejeknya hingga terjadi keributan. Raina menarik Irghi dan Cantika pulang dan bilang tidak akan lagi mau menemui Hanif.

Rania yang sedang bersama Sofa menjadi bingung dan kesal karena Hanif tidak membela anaknya saat kejadian. Sofa terus memprovokasi dan mengungkit soal peristiwa pemerkosaan Aruna dan menyarankan Rania mulai menyelidikinya kembali agar ketahuan siapa Bapak kandung dari Nara. Rania jadi teringat saat dia membayar dan menyuruh Kelvin untuk melakukan kejahatannya.

Rania sedang memperomosikan cafe mereka pada Fadil yang mau menginvestasikan dananya di cafe mereka. Fadil meminta waktu untuk berpikir sebelum memutuskan bekerja sama dengan cafe Rania karena Rania meminta keuntungan pembagian hasil terlalu tinggi. Rania kesal tapi Irghi membujuknya agar bersabar karena keputusan Fadil sangat penting bagi mereka yang sedang membutuhkan modal untuk eksfansi perusahaan mereka. Tiba-tiba Aruna menelpon Rania mau bicara dengan Rania.

Rania meminta Aruna menemuinya di sebuah taman yang sering dia datangi bersama mamanya. Aruna meminta Rania memberi kesempatan Hanif yang mau memperbaiki hubungannya dengan dirinya. Rania tidak mau karena merasa Hanif lebih memilih tinggal bersama Aruna dan Nara dibanding tinggal dengan dirinya dan Cantika. Aruna meminta Rania agar menerima kenyataan kalau Aruna sudah menikah dengan Hanif dan mereka saling mencintai, dan tidak pernah menjauhkan Raina dan anaknya.  Fadil bertemu Hanif di sebuah cafe setelah lama tidak bertemu. Fadil menceritakan pada Hanif kalau dirinya habis bertemu Rania. Fadil menceritakan semua. Hanif meminta Fadil menerima tawaran kerjasama Rania dan Hanif akan membantu soal pembagian keuntungan untuk Fadil tapi jangan sampai ketahuan Rania.

Aruna bertanya pada Rania apa yang harus dia lakukan agar Rania dan Hanif bisa berbaikan kembali. Rania mengajukan syarat yaitu Aruna dan anaknya harus keluar dari kehidupan keluarganya. Aruna menolak karena tidak mau menyia-nyiakan cinta Hanif padanya. Rania marah hingga menendang kursi taman sampai kesakitan dan mengusir Aruna pergi. Hanif sedang meeting dengan menejer perusahaan yang melaporkan penjualan perusahaan menurun karena kenaikan harga produk yang mereka jual. Selesai meeting, Aruna datang menemui Hanif dan menceritakan kalau dirinya habis menemui Rania. Aruna menceritakan semua kejadian kalau Rania memintanya meninggalkan Hanif tapi Aruna tidak menyetujui permintaan Hanif. Aruna mengatakan kalau dirinya pernah sekali kehilangan Hanif dan dia tidak mau kehilangan Hanif lagi karena terlalu menyakitkan. Hanif sepakat dengan keputusan Aruna, karena kalaupun hubungannya dengan Rania bisa menjadi lebih baik tapi keluarganya tetap tidak lengkap tanpa keberadaan Aruna dan Nara.

Exit mobile version