Sinopsis Putri Mahkota Episode 3 : Aruna Sudah Mengandung 9 Bulan

ARUNA menenangkan ALI, KUNTI tidak bisa diselamatkan. ARUNA ternganga tak percaya. IRGHI menghampiri ARUNA. ARUNA memandang IRGHI lalu langsung berdiri dan menampar IRGHI. Tampak HANIF serba salah dan menunduk di tempatnya. Sementara RANIA memandang dengan tatapan licik. IRGHI menuduh HANIF yang menyuruhnya pulang punya hubungan khusus dengan ARUNA. HANIF marah dan menghajar IRGHI.

ARUNA menangis di pusara KUNTI. ALI menangis tersedu-sedu di dekat kuburan KUNTI.HANIF yang juga hadir di pemakaman tampak sedih melihat kesedihan ALI dan ARUNA. ARUNA hendak berjalan pulang, namun kepalanya sakit dan dia sempoyongan. HANIF bergegas menangkap tangannya. ARUNA terkejut dan tegang mendengar dirinya hamil.

RANIA menemui IRGHI di SURABAYA. IRGHI kaget dan RANIA bikang dirinya juga hendak investasi di SURABAYA. IRGHI diam. RANIA lalu memegang tangan IRGHI. IRGHI memandang tangan RANIA yang memegang tangannya.

SAMY kaget karena HANIF sebagai bos ARUNA yang menjemput ARUNA. WARGA bilang karena ARUNA hamil dan smeua menjaga ARUNA. SAMY kaget. SAMY memandang kearah mobil yang sudah jauh. SAMY menelpon IRGHI dan menanyakan apakah IRGHI pernah tidur bersaam ARUNA, namun IRGHI bilang tidak pernah. IRGHI heran dan SAMY bilang kalau ARUNA hamil. IRGHI kaget. IRGHI memutus hubungan telpon.

Usia kandungan ARUNA sudah 9 bulan.Mobil HANIF muncul dan ARUNA kaget melihatnya. HANIF turun dari mobilnya dan membuka kaca mata hitamnya sambil menghampiri ARUNA yang memegang perutnya yang membesar. Semua memperhatikan HANIF. DINI tersenyum. HANIF melamar ARUNA. Tiba-tiba ARUNA teriak karena kontraksi.

ARUNA dan HANIF duduk di kursi belakang. Sopir melajukan Mobil dengan kencang. HANIF menelpon. ARUNA teriak kesakitan. HANIF tampak cemas. ARUNA melahirkan di mobil, HANIF memandang ARUNA yang tampak kehabisan tenaga dan pingsan. HANIF menggendong bayi tersebut.

Melihat kesungguhan HANIF, ARUNA menyatakan cintanya pada HANIF. HANIF yang sudah terlebih dahulu melamar ARUNA jadi begitu Bahagia. HANIF mengambil tangan ARUNA. ARUNA juga memegang lengan HANIF. Tiba-tiba HANIF memasukkan cincin berlian ke tangan ARUNA. ARUNA makin terkejut dan tampak khawatir karena RANIA pasti tidak setuju dan ARUNA sudah punya anak. HANIF menganggap NARA sudah seperti anak kandungnya sendiri dan RANIA akan menjadi urusannya.

IRGHI berjalan masuk ke rumah. Tampak foto pengantin IRGHI dan RANIA terpajang di dinding. IRGHI menghampiri RANIA dan langsung duduk di dekat RANIA. IRGI menyampaikan kabar dari SAMY kalau ARUNA melahirkan. RANIA marah dan bertengkar dengan IRGHI. Saat itu RANIA melihat di TV dan tempat RANIA menginvestasikan semua uang dan bahkan berutang di tangkap polisi karena menipu. RANIA stress dan pingsan.

RANIA terbaring di tempat tidur. DOKTER menyampaikan kalau RANIA hamil 5 bulan dan kandungan RANIA bermasalah. IRGHI memeluk RANIA karena khawatir pada bayinya. RANIA memegang tangan IRGHI sambil menangis bahagia. IRGHI mengajak RANIA kembali ke Jakarta. RANIA tertegun dan sempat menolak karena tak mau bertemu dengan HANIF dan ARUNA kembali. Tapi IRGHI meyakinkannya. RANIA menangis. IRGHI memeluknya. IRGHI menelpon SAMY menyampaikan kalau mereka akan kembali ke Jakarta karena kandungan RANIA bermasalah.

IRGHI dan RANIA berjalan keluar dari bandara kedatangan sambil menarik kopernya. Tampak perut RANIA sudah membesar. HANIF yang berdiri menunggu melihat RANIA dan IRGHI berjalan ke arahnya. HANIF mengulurkan tangannya hendak menarik RANIA, tapi IRGHI menahannya.HANIF menatap tajam IRGHI namun RANIA membela IRGHI. IRGHI mengatakan kalau dia dan RANIA sudah menikah dan RANIA adalah tanggung jawabnya. HANIF tak bis aberkata apa-apa. RANIA dan IRGHI meninggalkan HANIF. HANIF hanya memandangnya.

ARUNA sedang memandangi NARA yang ada di dalam boks bayinya saat RANIA muncul dan langsung masuk ke dalam rumahnya. ARUNA menegurnya. RANIA malah menyindir ARUNA yang tetap berusaha tenang. ARUNA mengatakan pada RANIA kalau dirinya mencinta HANIF bukan karena hartanya. RANIA menghina ARUNA dan ARUNA tampak menahan marahnya. RANIA mengancam ARUNA akan hidup seperti di neraka kalau melanjutkan keinginannya menikah dengan HANIF. ARUNA marah. HANIF muncul dan mneyuruh RANIA pulang. RANIA mencoba membela diri namun HANIF tidak mau mendengarkan. RANIA marah dan memninggalkan rumah ARUNA sambal bicara kalau perempuan itu tidak akan bias mendapatkan harta mamanya.