Kisah nyata “Catatan Hati Perempuan” menghadirkan episode terbarunya dengan judul “Kutukan Tujuh Turunan”. Mengangkat sebuah cerita perempuan yang dituduh sebagai pembawa sial tujuh turunan oleh mertua yang percaya hal klenik.
Awalnya hidup SARI berjalan bahagia. Sari menikah dengan BAYU yang sangat mencintainya dan mereka dikaruniai seorang anak yang manis bernama RAMA. Lalu, meski Sari tinggal di rumah mertuanya, dia disayang seperti anak sendiri oleh RETNO, ibu mertuanya. Namun semuanya berubah ketika JAYA, bapaknya Sari, ditemukan tewas mengenaskan di kebon oleh warga.
Warga pun heboh membicarakan kematian Jaya. Mayat Jaya gosong dan berbau seperti bangkai busuk. Retno jadi curiga. Retno lalu menghubungi guru spiritualnya yang bernama MBAH TEJO. Ternyata, Mbah Tejo kenal dengan Jaya. Mbah Tejo pun memberitahu Retno kalau Jaya adalah seorang mantan jawara kampung yang menganut ilmu hitam. Makanya Jaya mati dengan keadaan tidak lazim.
Mbah Tejo pun memperingatkan Retno untuk menjaga dirinya dan keluarganya karena keturunan Jaya membawa kutukan pembawa sial selama tujuh turunan. Retno yang percaya dengan klenik pun jadi ketakutan. Retno minta Sari pisah dengan Bayu karena dia tidak mau anak dan cucunya kena sial gara-gara Sari. Namun Sari dan Bayu menolak.
Sari lalu meyakinkan Retno kalau dia tidak sama dengan almarhum bapaknya. Dia tidak mempelajari ilmu hitam dan dia tidak akan membawa sial. Walau begitu, Retno tetap tidak percaya. Retno akhirnya mencoba memasang penangkal sial dengan menabur garam dan bunga tujuh rupa di sekeliling rumahnya. Sari, yang tidak tahu maksud Retno, dengan polos menyapu taburan bunga tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Catatan Hati Perempuan Episode 38 Terbaru Rabu, 28 Mei 2025: Anak Durjana Ibu Merana
Retno pun marah saat melihat taburan bunganya disapu oleh Sari. Di saat yang sama, Bayu pulang dengan wajah murung. Dia kena PHK karena ada pengurangan anggaran perusahaan. Retno pun langsung menyalahkan Sari. Gara-gara Sari buang penangkal sialnya, Bayu jadi kena sial beneran. Dari situ, Bayu pun mulai terbawa omongan Retno. Bayu mulai percaya, Sari sepertinya memang pembawa sial.
Apalagi, malam harinya, terjadi serangan mistis di rumah Bayu. Ada bayangan hitam yang muncul sekelibat. Retno pun menuduh kalau itu pasti ulah arwah Jaya yang gentayangan di rumah mereka. Sari tidak terima dengan tuduhan itu. Sayangnya Mbah Tejo meyakinkan Retno kalau itu memang ulah arwah Jaya sebagai bagian dari kutukan yang dibawa Sari.
Retno lalu kembali menghasut Bayu untuk menceraikan Sari, tapi Bayu tidak mau karena mengkhawatirkan Rama kalau dia pisah dengan Sari. Retno lalu memanggil Mbah Tejo untuk melakukan serangkaian ritual pengusiran sial dengan dalih menyelamatkan keluarga Bayu. Mbah Tejo menanam jimat di bawah jendela kamar Sari. Sari yang taat agama pun menolak mentah-mentah ritual itu. Sari membuang jimat yang ditanam oleh Mbah Tejo tersebut.
Apakah yang akan terjadi pada keluarga Sari setelah ritual yang ibu mertuanya percaya ia tolak? Bagaimana kisah Sari selengkapnya? Saksikan “Catatan Hati Perempuan” jam 21.00 WIB di ANTV!