Sinopsis Catatan Hati Perempuan Episode 36 Terbaru Senin, 26 Mei 2025: Tumbal Pabrik Konveksi

Kisah nyata “Catatan Hati Perempuan” menghadirkan episode terbarunya dengan judul “Tumbal Pabrik Konveksi”. Mengangkat sebuah cerita perempuan yang menemukan kejanggalan pada kematian ibunya dipabrik konveksi milik pakde dan budenya.

GENDIS dan adik semata wayangnya, JENAR, tidak pernah menyangka hari itu akan menjadi mimpi terburuk lagi dalam hidupnya. Saat Gendis baru selesai melaksanakan sholat isya, Bude LASTRI dan Pakde WIRYO datang membawa kabar duka bersama beberapa buruh pabrik sambil membawa jenazah ibunya yang tewas akibat kecelakaan kerja.

Tangis Gendis dan Jenar pun pecah melihat ibunya sudah meninggal. Padahal tadi pagi, Gendis dan Jenar masih bertemu ibunya yang mau berangkat kerja di pabrik. Saat lagi memandikan jenazah ibunya, Gendis tidak sengaja melihat bekas luka memar menghitam di leher ibunya, seolah bekas dicekik. Gendis syok, dadanya terasa sesak.

Gendis merasa kematian ibunya bukanlah kematian biasa. Gendi langsung konfirmasi kepada Bude dan Pakdenya soal bekas luka memar dileher jenazah ibunya. Tapi Bude dan Pakdenya menjawabnya dengan yakin kalau kematian ibunya Gendis adalah murni akibat kecelaaan saat kerja. Tapi Gendis tidak bodoh dan tidak mudah percaya begitu saja akan ucapan Bude dan pakdenya. Gendis merasa ada yang janggal dengan kematian ibunya.

Bude dan Pakde buru-buru menahan Gendis sambil kemudian mengajak Gendis dan Jenar menguburkan jenazah ibunya. Padahal saat itu hari sudah malam. Gendis yang masih syok atas kematian ibunya dan ingin mengusut kematian ibunya awalnya menolak ajakan Bude dan Pakdenya. Gendis jadi dilema dan akhirnya menerima ajakan bude dan pakdenya. Malam itu juga jenazah ibunya Gendis dikuburkan.

Baca Juga: Sinopsis Catatan Hati Perempuan Episode 35 Terbaru Minggu, 25 Mei 2025: Hidup Hancur Masa Depan Terkubur

Setelah ibunya dikuburkan, Bude dan Pakdenya dengan mulut manisnya lalu mengajak Gendis dan Jenar untuk tinggal bersamanya. Bude dan Pakdenya juga menjanjikan pekerjaan buat Gendis dan beasiswa untuk Jenar hingga lulus kuliah nanti. Gendis awalnya mau menolak tawaran bude dan pakdenya itu. Namun karena ingin mencari tahu penyebab kematian ibunya, Gendis pun akhirnya menerima tawaran dari bude dan pakdenya, tinggal bersama mereka dan Gendis pun mulai bekerja di pabrik milik bude dan pakdenya.

Gendis berharap dengan cara itu Gendis bisa menemukan titik terang penyebab kematian ibunya. Gendis pun mulai bekerja di pabrik. Namun semua itu malah menjadi mimpi buruk buat Gendis karena harus bekerja keras setiap hari, bahkan hingga larut malam tanpa upah yang sepadan. Setiap kali mengeluh atau mempertanyakan sesuatu kepada budenya dan pakdenya, Bude dan Pakdenya itu hanya berkata, “Kamu di sini cuma numpang. Hidupmu dan adikmu itu utang. Kami sudah menyelamatkan kalian.”

Tidak hanya beban kerja, Gendis juga sering mendengar jeritan dari gudang belakang pabrik. Anehnya tidak ada satu pun karyawan yang mendengar suara jeritan itu. Mereka pada sibuk dengan pekerjaannya karena pabrik mendapat orderan banyak. Gendis malah dianggap berhalusinasi. Gendis tentu saja jadi heran dan mulai curiga ada yang tidak beres.

Apakah Gendis akan membongkar rahasia dari pabrik milik pakde dan budenya? Bagaimana kisah menyeramkan Gendis selengkapnya? Saksikan “Catatan Hati Perempuan” jam 21.00 WIB di ANTV!