Kisah nyata “Catatan Hati” menghadirkan episode terbarunya dengan judul “Pengorbanan Dibalik Jeruji”. Mengangkat sebuah cerita tentang seorang bapak yang berjuang menghadapi perilaku anaknya yang di luar nalar, hingga membuatnya gelap mata.
PAIMAN, hanya tukang ojek tua, duda dan hidup sederhana di rumah peninggalan orang tua bersama anaknya, RAGIL, sekaligus menantunya WINDA, dan cucunya ZIDAN. Harapannya sederhana, ia hanya ingin menua dengan damai, melihat anak cucu hidup rukun dan bahagia. Tapi ternyata, anak kandungnya mengubah rumahnya jadi neraka.
Dulu, Ragil anak yang penurut. Tak banyak bicara, rajin bekerja, dan sayang keluarga. Tapi sejak kehilangan pekerjaan, wajahnya berubah. Ia jadi mudah meledak, membentak Winda, bahkan memukul Winda dan Zidan hanya karena kesalahan sepele.
Paiman mencoba menenangkan dan menasihatinya, tapi yang didapat bukan pertobatan, melainkan bogem mentah di wajah. Ragil bukan hanya kehilangan arah—tapi juga kehilangan jiwanya. Hari demi hari, rumah makin kosong. Satu per satu barang dijual: TV, lemari, bahkan kasur tempat tidur. Winda menangis dalam diam. Zidan sakit-sakitan karena tidur di lantai dingin. Aku hanya bisa menarik ojek sambil menahan malu dan menyembunyikan luka hati.
Baca Juga: Sinopsis Catatan Hati Episode 68 Terbaru Rabu, 9 Juli 2025: Akibat Melanggar Pantangan Di Gunung
Ternyata amukan Ragil tak hanya terjadi di rumah. Ia mulai memalak pedagang dan warga sekitar. Setiap pagi, ia datang ke warung-warung, menagih ‘jatah preman’. Jika tak diberi, ia mengancam akan membakar atau bahkan membunuh. Beberapa pedagang sempat kehilangan dagangan mereka karena Ragil benar-benar melempar minyak tanah dan membakar dagangan salah satu pedagang.
Warga mulai resah. Takut. Tapi juga muak. Tanpa sepengetahuan Paiman, mereka sepakat membuang Ragil ke sebuah pelosok desa. Saat tahu, Paiman terpukul, tapi juga pasrah. Paiman tahu, jika anaknya tidak disingkirkan, ia bisa mencelakai siapa pun. Winda pun sudah hampir menyerah. Sering terdengar ia menangis sendiri di dalam kamarnya. Bahkan Zidan mulai gagap karena trauma.
Tapi ketenangan itu tak bertahan lama, beberapa minggu kemudian, Ragil kembali. Tapi kali ini bukan sebagai anakku. Ia lebih kurus, matanya merah, bicaranya aneh dan selalu membawa kalung jimat hitam berukir simbol tak dikenal. Ia bicara sendiri. Duduk di sudut rumah sambil tertawa lirih. Kadang tengah malam terdengar ia meracau, membakar kemenyan, dan bicara pada “sahabat tak terlihat”.
Seperti apa nasib Paiman, Winda dan Zidan usai Ragil kembali dengan perilaku yang lebih menyeramkan? Bagaimana nasib Paiman dan keluarganya selengkapnya? Saksikan “Catatan Hati” jam 08.30 WIB di ANTV!