Sementara itu Wisnu yang mendapat kiriman paket berisi novel “sang pelakor” jadi kepo sama isi ceritanya. Soalnya ada nama dia, Hilda, Rani bahkan segala ada nama Niko. Hilda udah berusaha mencegah tapi tetep gak bisa mengalahkan ke kepoan Wisnu. Akhirnya dengan dibantu Aurel yang kenal dengan beberapa penerbit, Hilda mencaritau siapa penulis novel itu.
Angga yang lagi main ke kantor penerbit milik Wulan, sahabatnya. Angga wanti-wanti supaya Wulan merahasiakan penulis novel “sang pelakor”. Setelah Angga pergi tidak lama kemudian, Hilda dan Aurel muncul, hampir aja Angga ketauan. Pas ketemu sama Wulan, Aurel merayu setengah maksa supaya Wulan kasih tau penulis novel tersebut. Bahkan Hilda mengancam akan membeli kantor penerbit Wulan!! Mendapatkan ancaman dari Hilda bikin Wulan tersinggung dan mengusir mereka berdua. Tapi Aurel tidak kehilangan akal!! Setelah jauh dari kantor penerbit, Aurel menghubungi Wulan dengan berpura-pura sebagai pemilik rumah produksi yang akan memfilmkan novel “Sang Pelakor”. Aurel membuat jebakan supaya penulis novel mau menghubunginya.
Baim yang sudah tidak terkunci lagi dikamar, protes sama Karina soalnya kan Baim jadi gak bisa tolongin Dea. Tapi Karina malahan bersyukur soalnya Inka tepat waktu kasih tau Karina, sehingga dirinya bisa mencegah Baim. Kemudian Baim datang ke Rumah Sakit dan melihat Rafi yang lagi dekat dengan Maya, Baim menyangka Rafi lagi merayu Maya. Baim langsung pukul Rafi sampe terjengkang. Maya marah sambil menjelaskan kalau Rafi yang udah berjasa buat Dea. Setelah Rafi dan Maya pergi meninggalkan Baim. Di koridor rumah sakit, mereka malahan bertemu sama Rani. Shock Rani liat anaknya pakai baju pasian. Rani jadi tambah benci aja sama Maya, walaupun Rafi udah menjelaskan kalau Maya anak pemilik warung yang udah menyelamatkan Rafi tapi Rani tidak mau secepat itu percaya dengan Maya.