Acara pernikahan sudah disiapkan. Maya tampil cantik untuk pernikahan pura-puranya itu. Tapi saat acara mau dimulai, lampu di tengah ruangan acara, malah jatuh (karena sabotase orang suruhan Hilda) mau menimpa Maya. Refleks, Rafi mau menolong menyelamatkan Maya dengan mendorongnya ke samping hingga lampu tepat mau menimpa Rafi. Tapi Maya pun tak ingin Rafi celaka, Maya memberi dirinya untuk menolong Rafi. Dan BRAKK! Lampu menimpa Maya.
Setelah Rafi pergi, Vino yang lagi bahas soal lampu yang jatuh sama Angga tiba-tiba melihat sebuah baut di lantai. Vino mengambil dan mengamati baut yang menurutnya mencurigakan itu. Kemudian Vino mengajak Angga ke rumah sakit menemui Rafi. Angga yang masih bingung cuma bisa nurut aja ikutin Vino.
Sementara itu Rafi yang lagi tungguin Maya di IGD mendadak dapat telpon dari seorang suster yang mengabarkan kalau kondisi Rani menurun. Rafi langsung panik dong, apalagi dokter bilang kalau fungsi ginjal Rani tinggal 10% dan Rani harus segera melakukan transpalasi ginjal.
Hilda mau melihat kondisi Maya, padahal Hilda mempunyai niat busuk supaya Rani tidak mendapatkan pendonor. Saat Hilda masuk ke bilik dan bersiap mencabut alat bantu pernapasan Maya. Mendadak grafik di mesin EKG bergerak lurus. Jreeng… Hilda panik karena takut dituduh, dia buru-buru kabur balik lagi menemui Wisnu di cafe. Dokter dan suster berusaha semaksimal mungkin tapi Maya tidak bisa diselamatkan!!! Maya meninggal !!! Karena tidak mau kehilangan Maya, Rafi berusaha mengingatkan Maya pada hutangnya dan perjanjian mereka tentang donor ginjal. Ajaib… Perlahan grafik di mesin EKG kembali bergerak. Maya kembali lagi.
Wisnu dan Hilda yang menemui Rafi langsung kaget karena ada Marni di kamar Rani. Rafi menjelaskan kalau Marni setuju menjadi pendonor untuk Rani. Hilda bingung kan Marni sama Rani itu musuhan?? Tapi Marni bilang hubungan darah tidak akan pernah hilang. Sementara itu, Rafi yang menunggu hasil tes Marni di bangku taman dikejutkan dengan kedatangan Vino dan Angga. Vino menjelaskan kecurigaannya soal baut yang sepertinya sengaja di buat longgar. Angga yang baru paham maksud Vino meminta Rafi menghubungi EO. Setelah mendapatkan alamat dan nomor telpon Jajang, bagian lampu. Vino dan Angga bergegas menemui Jajang.
Vino dan Angga yang sampai dirumah Jajang, dikejutkan dengan keadaan Jajang yang terikat dengan mulut dilakban. Buru-buru mereka menyelamatkan Jajang. Dan penemuan ini langsung Angga kabarkan ke Rafi. Mereka curiga ada orang yang tidak suka Maya menikah dan sengaja mau mencelakai Maya.
Keesokan harinya, Maya mulai sadar dari komanya. Tapi Maya dapet kabar buruk Soalnya Rani sudah dioperasi dengan mendapat donor dari Marni. Itu tandanya Rafi tidak butuh ginjal Rani lagi. Dan Wisnu juga menegaskan kalau pernikahan mereka benar-benar dibatalkan. Rafi dan Maya langsung pada galau mereka bingung atas perasaannya padahal mereka tidak saling mencintai.
Rafi yang lagi galau memilih menemui Rani. Tapi Rafi langsung shock melihat ibunya dengan kondisi kesakitan dan darah mengucur dari tangannya. Setelah memanggil suster, Rafi memaksa Rani berkata jujur tentang orang yang tega berbuat jahat kepadanya. Tadinya Rafi mau melabrak Hilda tapi dicegah Rani karena mereka tidak mempunyai bukti. Akhirnya Rani meminta anak tunggalnya itu untuk bersabar.
Pas Wisnu dan Hilda baru keluar dari rumah sakit, mereka malahan dikerubungi sama wartawan. Si Ozy wartawan ngeselin bin tengil segala acting pura-pura gak kenal sama Hilda, dia sengaja mengajukan pertanyaan yang menyudutkan Maya. Hilda langsung ambil kesempatan itu untuk menjatuhkan harga diri Maya sekaligus mengabarkan kalau pernikahan dibatalkan.
Malamnya, Rafi yang gagal nikah datang ke coffeeshop nya. Mukanya udah ngeselin tuh. Pas baru sampe, Rafi udah ngomel ke Vino trus ke Inka terakhir ke Angga. Ada aja gitu bahan omelannya walaupun gak masuk akal. Semua karyawannya jadi bengong liat sikap aneh Rafi tapi Angga maklumin, namanya juga orang gagal nikah pasti hawanya kesel ye khan…
Beberapa hari kemudian setelah tragedi itu…
Maya sudah diterima bekerja disebuah toko sebagai kasir, pas malemnya waktu mau pulang kerumah. Dilampu merah, tanpa sengaja Maya ketemu sama Rafi. Cuma ya gitu deh… cuma liat-liatan doangan trus pisah pas lampu hijau.