Sobat Vero gimana rasanya kalau dikhianati sama seseorang? pasti kecewa bahkan marah. Sama seperti yang dirasakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang marah besar dan kecewa terhadap Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
SBY merasa dikhianati Anies setelah secara sepihak memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
SBY marah atas tindakan yang dilakukan oleh Anies Baswedan dan Partai Nasdem, bahkanmenyebut tindakan yang dilakukan tersebut tidak patut dan tidak etis. SBY pun menyebut Anies Baswedan dan Partai Nasdem tidak jujur, tidak amanah, dan tidak memegang komitmen pada Sidang Majelis Tinggi di Cikeas Jumat, (1/9) lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh SBY lantaran menanggapi pasangan Pilpres Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar yang diputuskan secara sepihak pada 29 Agustus lalu.
“ Meskipun kita dibeginikan oleh Capres Anies dan mitra koalisi kita tetapi sesungguhnya kita harus bersyukur. Bersyukur kepada Allah SWT bersyukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, kenapa? ini alasan saya pertama ya memang karena kita ditelikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang, bayangkan kalau ditelikung kita ini ditinggalkan kita ini 1-2 hari sebelum batas pendaftaran ke KPU bayangkan seperti apa? Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah. Ini syukur yang pertama,” ungkap SBY.
Syukur yang kedua menurut SBY adalah setelah dia renungkan baik-baik, Partai Demokrat diselamatkan oleh Tuhan. Maksudnya adalah Partai Demokrat tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang lain yang tidak jujur dan amanah.
“Yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi beragama islam akhlak Rasulullah yang kita rasakan mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang disepakati, tidak pegang komitmen dan janjinya. Sekarang saja tidak siddiq, amanah, tidak pegang komitmen yang bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar akan diapakan,” tutur SBY.
Pada awalnya Anies Baswedan sempat meminta kepada AHY untuk menjadi bacawapresnya pada Pilpres 2024. Namun Partai Demokrat justru dipaksa menyetujui pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024.
Hal inilah yang membuat SBY marah sekaligus kecewa terhadap perlakuan Anies dan Partai Nasdem. Ia juga memperingatkan kepada pengurus Partai Demokrat agar tidak terlalu berlebihan sehingga berbuat sesuatu yang tidak patut dan tidak etis.
Hingga saat ini, Demokrat belum melabuhkan hati ke koalisi mana pun loh Sobat Vero, kira-kira mereka akan bergabung dengan Prabowo, Ganjar atau justru membuat poros baru ya?