Kalian pasti pernah nonton kartun Winnie the Pooh, kan? Tapi, kalian tahu nggak kalau kartun Winnie the Pooh memiliki rahasia gelap? Jadi, katanya, setiap karakter menggemaskan dalam kartun Winnie the Pooh merupakan representasi beberapa jenis gangguan mental. Yuk, kita bahas beberapa karakternya!
Winnie the Pooh si beruang imut ini mewakili penyakit Eating Disorder. Pooh suka banget makan madu, dan dia juga terobsesi dengan madu sampai dia susah banget berhenti pas makan madu.
Piglet si babi kecil yang merupakan sahabat Pooh ini mewakili penyakit Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan. Piglet memang punya sifat penakut yang berlebihan, dan dia juga selalu merasa cemas.
Eeyore si keledai yang memiliki ekor dari pita yang sering terlepas ini mewakili penyakit Depressive Disorder atau depresi. Dia selalu terlihat nggak bersemangat dan murung seakan nggak pernah merasakan bahagia.
Tigger mewakili penyakit attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD karena dia selalu bertindak di luar kendalinya. Makanya jangan bingung kalau macan yang lincah ini suka loncat ke sana ke mari dengan ekornya yang seperti pegas.
Rabbit si kelinci mewakili penyakit obsessive compulsive disorder atau OCD. Dia sering merasa cemas sehingga harus berkali-kali merapikan hasil panennya. Meski buang-buang waktu, dia sering banget melakukannya. Kalau nggak dilakukan, dia pasti kepikiran.
Terakhir, Christoper Robin yang mewakili penyakit skizofrenia. Satu-satunya karakter manusia dalam kartun Winnie the Pooh ini terlihat sering bermain dengan Pooh dan kawan-kawan. Makanya ada dugaan kalau Winnie the Pooh dan kawan-kawan hanya karakter khayalan Christopher Robin saja.
Terlepas dari masalah penyakit mental, Winnie the Pooh merupakan kartun yang ceritanya bagus dan banyak memberikan nilai yang positif untuk anak-anak. Jadi, jangan menganggap kartun Winnie the Pooh buruk ya.
Omong-omong, siapa karakter favoritmu di kartun Winnie the Pooh? Cerita di kolom komentar ya!