Kalau kalian penonton film Indonesia pasti tidak asing dengan aktris legendaris satu ini, siapa lagi kalau bukan Lidia Djunita Pamoentjak atau yang lebih dikenal dengan Jajang C. Noer.
Aktris senior ini lahir pada 28 Juni 1952 dan bisa di bilang Jajang C. Noer sebagai aktris lintas generasi, karena keterlibatannya dalam dunia hiburan sudah sejak tahun 90-an.
Terkenal sebagai pemeran pendukung dan dialeknya yang khas, Jajang berakting di banyak film dari pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Jajang ini dikenal sebagai karakter yang eksentrik, hangat, dan bersahaja.
Jajang C Noer merupakan wanita keturunan Minangkabau, Sumatera Barat dan merupakan putri kandung dari Nazir Datuk Pamoentjak, yaitu salah satu tokoh nasional pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Saat itu ayahnya pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Prancis dan sejak kecil, Jajang C Noer mempunyai bakat menari. Namun baru ketika sang ayah menjabat sebagai duta besar untuk Filipina, ia tampil mewakili Indonesia dalam sebuah pertunjukan tari di Manila, Ibukota Filipina.
Bukan hanya menyukai seni tari, ia bahkan juga senang menonton teater. Akibat kecintaannya pada teater di tahun 1972 ia mulai memasuki dunia seni peran dan sempat menjadi anggota Teater Kecil pimpinan Arifin C Noer, sosok sutradara legendaris yang kemudian menjadi suaminya.
Jajang C Noer memang istri dari Arifin C Noer yang menikah di tahun 1978 lalu. Mereka menikah dengan menggunakan mahar berupa sekumpulan puisi dan sajak. Dua di antaranya berjudul “Karena Jajang dan Sok Dia!” Himpunan sajak dan puisi ini menyampaikan pesan mengenai cinta yang mendalam dari suatu peristiwa sepele.
Dari pernikahan mereka lahirlah dua orang anak, yaitu Nazyra C. Noer pada tahun 1979 dan Marah Laut Chairin Noer pada tahun 1980. Marah kemudian menikah dengan putri bungsu wakil presiden Indonesia kesepuluh dan kedua belas, Jusuf Kalla, bernama Chairani Kalla, pada 24 Agustus 2013.
Baca Juga: Profil Lengkap Ersya Aurelia Aktris yang Akan Terlibat di Verona Films!
Perjalanan Karir Jajang C Noer
Perjalanan karir dari seorang aktris senior ini awalnya justru bukan sebagai penampil, justru ia duduk di belakang layar dan meneruskan karya sang suami, Arifin C. Noer yang meninggal.
Jajang harus menjadi sutradara untuk sinetron berjudul “Bukan Perempuan Biasa” yang baru diproduksi tujuh episode.
Barulah Jajang mulai berkarir di dunia film pada tahun 1980-an. Namun saat itu Jajang jarang mendapatkan peran, karena memang dirinya lebih dikenal sebagai kru penyutradaraan bukan pemain.
Tapi lama kelamaan dengan konsistensinya untuk menjadi aktris, setidaknya ada lebih dari puluhan judul film yang telah ia bintangi hingga kini.
Deretan film yang pernah ia bintangi di antaranya, Cintaku di Rumah Susun (1987), Bibir Mer (1991), Eliana (2002), Arisan! (2003), Janji Joni (2005), Berbagi Suami (2006), Suster Ngesot (2007), Laskar Pelangi (2008), Meraih Mimpi (2009), 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2011), Cinta Tapi Beda (2012), Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013), yang terbaru Siksa Kubur (2024), Anak Kunti (2025) dan satu film bersama Verona Films. Menariknya Jajang C. Noer nampak selalu terlibat dalam film setiap tahunnya.
Kalau urusan penghargaan tidak perlu dipertanyakan lagi, Jajang C Noer telah membawa pulang beragam piala penghargaan, di antaranya untuk Pengabdian Seumur Hidup dari Festival Film Indonesia tahun 2021, Lifetime Achievement Award dari Indonesian Movie Actors Awards tahun 2019, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia tahun 2013, Aktris Utama Terpilih dari Piala Maya tahun 2012, Pemeran Utama Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia tahun 2004, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia tahun 1992 dan menjadi nominasi di banyak kategori penghargaan film lainnya.
Nah itulah profil lengkap Jajang C Noer aktris senior yang terlibat di Verona Films, kira-kira seperti apa karakter Jajang kali ini? Tungguin update-nya di seluruh media sosial Verona Films dan Verona Pictures ya!