Populer di Jepang, Apa Friendship Marriage Cocok di Indonesia?

Jika membicarakan soal cinta dan pernikahan seperti tidak ada habisnya. Saat ini sedang tren pernikahan tak biasa yang tidak lagi berfokus pada cinta romantis, yaitu disebut “friendship marriage“.

Pernikahan dengan konsep ini cukup menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan anak muda, karena menawarkan alternatif pernikahan yang berbeda dari norma yang selama ini berlaku. Tapi apakah bisa cocok untuk budaya di Indonesia?

Sebelum buru-buru mempraktikkannya nih Sobat Vero, kalian perlu tahu apa sebenarnya friendship marriage itu sebenarnya!

Apa itu Friendship Marriage?

Secara harfiah, friendship marriage diartikan sebagai pernikahan persahabatan. Pernikahan ini dilandasi oleh rasa persahabatan yang kuat antara dua orang yang memutuskan untuk menikah, bukan atas dasar cinta romantis.

Pasangan friendship marriage sepakat untuk hidup bersama, saling mendukung, dan membangun rumah tangga, namun tanpa adanya hubungan seksual.

Bahkan mereka yang sepakat menjalani hubungan pernikahan jenis ini bisa memilih untuk tinggal bersama atau terpisah, dan bahkan bisa bebas menjalin hubungan dengan orang lain dengan kesepakatan.

Karakteristik Friendship Marriage

Persahabatan sebagai Fondasi: Pernikahan ini didasarkan pada persahabatan yang kokoh, di mana pasangan saling memahami, menghormati, dan mendukung satu sama lain.

Tanpa Seksualitas: Aktivitas seksual tidak menjadi bagian dari pernikahan ini. Pasangan friendship marriage sepakat untuk hidup bersama tanpa keintiman fisik. Jika mereka ingin memiliki anak, maka pasangan ini bisa memperoleh anak dengan metode inseminasi buatan.

Kesepakatan Bersama: Sebelum menikah, pasangan friendship marriage mendiskusikan dan menyepakati berbagai aspek penting dalam pernikahan, seperti pembagian peran, keuangan, tempat tinggal, dan bahkan kemungkinan memiliki anak.

Tujuan Beragam: Alasan orang memilih friendship marriage beragam, seperti mencari companionship, menghindari tekanan sosial untuk menikah, atau sebagai alternatif gaya hidup yang lebih stabil.

Tren Friendship Marriage di Jepang

Friendship marriage semakin populer di Jepang, terutama di kalangan generasi muda. Seperti dilansir dari South China Morning Post, setidaknya ada sekitar 500 pasangan di Jepang yang menjalin friendship marriage. Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti:

Penurunan Tingkat Kelahiran: Tingkat kelahiran di Jepang yang rendah mendorong beberapa orang untuk mencari alternatif pernikahan tradisional yang tidak terfokus pada memiliki anak.

Tekanan Sosial: Tekanan sosial untuk menikah dan memiliki anak di Jepang masih kuat. Friendship marriage menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin menghindari tekanan tersebut.

Pencarian Stabilitas: Friendship marriage menawarkan rasa stabilitas dan companionship bagi pasangan yang menginginkan hubungan jangka panjang tanpa ekspektasi cinta romantis.

Kelebihan dan Kekurangan Friendship Marriage

Kelebihan

Persahabatan yang Kuat: Pernikahan konsep ini berpotensi untuk membangun persahabatan yang lebih kuat dan langgeng dibandingkan pernikahan tradisional.

Komunikasi Terbuka: Pasangan friendship marriage didorong untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang kebutuhan dan ekspektasi mereka.

Pengaturan Fleksibel: Mereka yang menjalankan friendship marriage akan lebih fleksibel dalam mengatur hubungan, seperti kesepakatan tentang tempat tinggal, keuangan, dan hubungan dengan orang lain.

Kekurangan

Ketidakhadiran Seksualitas: Kurangnya keintiman fisik dapat menjadi tantangan bagi beberapa orang dalam friendship marriage.

Kesalahpahaman: Konsep friendship marriage yang berbeda dari norma pernikahan tradisional dapat menimbulkan kesalahpahaman dari orang lain.

Perubahan Emosional: Pasangan yang menjalani friendship marriage mungkin perlu beradaptasi dengan perubahan emosional seiring waktu, terutama jika salah satu pihak mulai mengembangkan perasaan cinta romantis.

Memang friendship marriage menghadirkan perspektif baru dalam konsep pernikahan. Pernikahan ini menawarkan alternatif bagi mereka yang mencari companionship, stabilitas, dan hubungan yang setara tanpa terikat pada ekspektasi cinta romantis.

Meskipun begitu pernikahan dengan konsep ini masih menuai pro dan kontra, karena friendship marriage menunjukkan bahwa pernikahan dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individu.

Penting untuk diingat bahwa setiap hubungan memiliki keunikannya sendiri. Apakah friendship marriage cocok untuk kalian dan budaya di Indonesia atau tidak, tergantung pada preferensi pribadi, nilai-nilai, dan tujuan kalian dalam sebuah hubungan.

Exit mobile version