Belakangan ini kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) semakin memburuk akibat polusi. Polusi udara dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama system pernapasan, kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung), stroke, hingga gangguan kognitif anak. Berdasarkan catatan IQAir, indeks kualitas udara Jabodetabek rutin masuk kategori ‘tidak sehat.’
Di bawah ini sejumlah tips kesehatan agar tak mudah jatuh sakit di tengah polusi yang memburuk.
- Menjaga pola makan dan konsumsi vitamin
Menjaga pola makan seimbang merupakan salah satu pola hidup sehat untuk menghindari risiko penyakit akibat kualitas udara yang buruk, menurut dr. Meryl Kallman, Clinical & Scientific Lead AsaRen.
Sejak awal zaman kedokteran pun masih berlaku bahwa kita harus menjalani gaya hidup yang sehat, tidur yang cukup, minum air yang cukup dan menjaga pola makan seimbang dengan nutrisi yang tepat. Mengonsumsi vitamin C dan Zinc juga harus selalu tercukupi untuk mendukung fungsi kekebalan yang sehat.
- Olahraga dalam ruangan
Dr. Mimi menghimbau setiap individu untuk berolahraga dalam ruangan untuk menghindari paparan polusi udara. Hal itu dilakukan untuk menyeimbangkan aktivitas sehari-hari dengan berolahraga ringan.
- Bernapas melalui hidung
Bernapas dengan hidung, bukan mulut, serta menggunakan masker. Hal itu dianjurkan karena hidung merupakan air purifier alami manusia karena memiliki penyaring alami berupa bulu hidung.
Kalau harus beraktivitas di luar, sebaiknya gunakan masker respirator, seperti N95. Lalu, perlu diingat untuk bernapas lewat hidung karena hidung semacam ‘air filter’ (penyaring udara) bawaan,” ujar dr. Mimi.
- Gunakan air purifier tambahan
Penggunaan air purifier di dalam ruangan, karena polusi di dalam ruangan terbukti lebih tinggi apabila dibandingkan dengan luar ruangan.
“Penggunaan air purifier di dalam ruangan sangat direkomendasikan karena bisa menyaring polutan di udara, apalagi jika semua hal tersebut (polutan) berada di satu ruangan tanpa ventilasi,” kata dr. Mimi.