Olahraga rutin yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh merupakan salah satu gaya hidup yang sehat untuk menjaga kesehatan maupun kebugaran tubuh.
Bagi pemula yang memaksakan berolahraga melampaui batas tubuhnya tanpa bimbingan maupun atlet terlalu sering serta tanpa istirahat, akan memicu terkenanya rhabdomiolisis, suatu kondisi otot yang mengalami kerusakan hingga membuat zat-zat dalam otot masuk ke dalam aliran darah.
Profesir William Roberts, pakar Kedokteran Olahraga, menjelaskan bahwa saat berolahraga, otot melepaskan zat yang disebut kreatine kinase ke dalam aliran darah. Tetapi proses pelepasan tersebut dapat berbahaya jika otot juga melepaskan zat lain seperti kalium atau mioglobin, yang dapat menyebabkan komplikasi.
“Hampir semua orang yang berolahraga untuk meningkatkan performa akan melepaskan atau membocorkan beberapa kreatin kinase ke dalam aliran darah. Ini menjadi masalah ketika sel otot melepaskan kandungan lain seperti kalium atau mioglobin, yang menyebabkan komplikasi,” ucap Roberts.
Kandungan mioglobin yang berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal. Tidak hanya itu, kandungan zat dalam otot yang masuk ke aliran darah dapat menghambat proses pembekuan yang menyebabkan pendarahan spontan.
Berikut gejala umum rhabdomiolisis ialah:
- Pembengkakan otot
Terjadi karena pelepasan mioglobin dan kalium dari otot yang rusak ke dalam aliran darah.
- Warna urine berubah menjadi gelap
Tingginya kadar mioglobin, yang merupakan protein berpigmen merah, dilepaskan dari otot yang rusak ke dalam darah dan akhirnya diekskresikan dalam urine.
- Nyeri Otot
Hal ini dapat menyebabkan inflamasi dan kematian sel otot yang signifikan. Nyeri otot terjadi setelah latihan intens karena kerusakan otot ringan.
Oleh sebab itu, penting bagi Sobat Vero untuk menyesuaikan kemampuan tubuh saat berolahraga, agar mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar sekaligus menjaga otot dari kerusakan yang ada.