Film horor Jepang apa yang mengingatkan kalian dengan sumur? Iya, film The Ring! Hari ini gue mau cerita tentang kisah tragis di sebuah sumur yang kemudian menjadi inspirasi film The Ring.
Di Kastil Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang ada sebuah sumur yang terkenal mistis bernama Okiku-ido. Sumur ini merupakan tempat Okiku, seorang pelayan yang tewas mengenaskan dan menjadi arwah penasaran karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Aoyama Tessan, seorang samurai sekaligus majikan Okiku.
Jadi, Aoyama ini suka dengan Okiku dan dia ingin menikahi Okiku yang sangat cantik itu. Aoyama bahkan rela meninggalkan istri dan anaknya demi bersama dengan Okiku. Aoyama lalu mencoba untuk mendekati Okiku berkali-kali, namun Okiku selalu menolaknya. Karena kesal ditolak terus, Aoyama memutuskan untuk menjebak Okiku dengan menyembunyikan salah satu dari 10 piring berharga miliknya.
Aoyama kemudian memanggil Okiku dan menanyakan keberadaan salah satu piring berharganya yang hilang. Okiku yang ketakutan dihukum kemudian menghitung kembali koleksi piring berharga milik majikannya itu satu per satu. Namun setelah dihitung berkali-kali, piring tersebut tetap kurang satu.
Aoyama lalu menawarkan akan memaafkan Okiku dengan syarat Okiku mau menjadi kekasihnya. Namun Okiku menolak syarat yang diminta Aoyama. Okiku lebih memilih dihukum mati daripada menjadi kekasih Aoyama. Aoyama pun marah besar hingga akhirnya dia menebas Okiku dengan pedang dan menjatuhkan mayat Okiku ke dalam sumur.
Sejak saat itu, setiap malam arwah Okiku keluar dari dalam sumur dan mengganggu Aoyama dengan suaranya yang sedang menghitung piring. Okiku akan menghitung piring dari 1 hingga 9 sambil meratap. Lalu, setelah hitungan yang ke sembilan, suaranya akan berubah menjadi tangisan yang memilukan.
Aoyama kemudian memanggil seorang pendeta dan memintanya berdoa untuk menenangkan arwah Okiku. Saat arwah Okiku keluar dari sumur dan mulai menghitung piring “1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, …” sang pendeta segera meneriakkan “10” untuk melengkapi hitungan arwah Okiku. Arwah Okiku akhirnya merasa tenang karena seseorang telah menemukan piring yang hilang. Sejak saat itu, Okiku nggak pernah lagi menghantui sumur tempatnya mati.