Lokomotif BB 301 27, Lokomotif Angker dari Sidotopo

Kalian pernah dengar cerita kereta api yang tengah malam jalan sendiri tanpa masinis? Ternyata cerita horor tentang kereta api bukan hanya karangan belaka lho. Di Sidotopo ada sebuah lokomotif bernama Lokomotif BB 301 27 yang terkenal angker karena sering mengalami gangguan-gangguan mistis. Yuk, kita bahas!

Lokomotif BB 301 27 pertama kali beroperasi pada 3 Maret 1964 dan berada di bawah naungan Dipo Bandung. Ketika awal beroperasi, lokomotif hidrolik yang memiliki kombinasi warna hijau dan kuning ini nggak pernah mengalami masalah dan nggak memiliki cerita negatif apa pun. Hingga di pertengahan tahun 1970-an terjadi sebuah peristiwa kelam di lokomotif itu. 

Seorang masinis berkelahi dengan asistennya di Lokomotif BB 301 27 karena masalah wanita. Perkelahian itu kemudian berakhir fatal. Si masinis yang marah besar mendorong kepala si asisten masuk ke dalam exhaust fan yang terletak di kabin mesin hingga kepala si asisten terpisah dari tubuhnya, dan si asisten mati seketika. Nggak lama kemudian si masinis juga mengakhiri hidupnya di lokasi yang sama setelah menyesali perbuatannya kepada si asisten.

Sejak peristiwa mengerikan itu, banyak kejadian janggal terjadi di Lokomotif BB 301 27. Beberapa laporan menyebutkan ada sosok wanita yang duduk di kabin mesin. Sementara para masinis melaporkan adanya “masinis tambahan” yang menampakkan dirinya pada masinis yang sedang bertugas ketika lokomotif sedang dioperasikan. Selain itu, teknisi yang sedang memeriksa lokomotif pun juga sering dikejutkan dengan pintu kabin mesin yang tiba-tiba terbuka dan tertutup sendiri.

Kejadian yang lebih aneh dan nggak masuk akal semakin sering terjadi ketika Lokomotif BB 301 27 dipindahkan dari Dipo Bandung ke Dipo Sidotopo. Pada tahun 1983, lokomotif yang sedang berdinas di area Semen Gresik di Jawa Timur itu tiba-tiba berjalan sendiri. Padahal saat itu nggak ada satu pun kru di dalam kabin masinis. Untungnya, ketika lokomotif itu melewati Stasiun Indro, terdapat masinis yang kebetulan berada di stasiun tersebut. Masinis itu pun lompat dan menarik tuas rem hingga lokomotif itu bisa berhenti. 

Ternyata, bukan kali itu saja Lokomotif BB 301 27 berjalan sendiri. Pada akhir tahun 1980-an lokomotif yang sedang diparkir di Dipo Sidotopo itu tiba-tiba remnya blong dan berjalan sendiri hingga akhirnya berhenti setelah menabrak rumah warga yang berada di samping rel. Lalu di tahun 1990-an lokomotif itu juga berjalan sendiri saat berada di Stasiun Solo Jebres hingga akhirnya berhenti setelah menghantam jalur buntu di Stasiun Palur.

Namun, salah satu kejadian mistis Lokomotif BB 301 27 yang paling terkenal adalah saat lokomotif itu menghilang tanpa jejak. Peristiwa yang terjadi pada awal 1990-an ini membingungkan petugas kereta api yang bertugas saat itu karena nggak ada satu pun yang melihat kapan dan ke mana lokomotif itu pergi. Petugas kereta api yang bingung itu pun sampai harus mencari ke Stasiun Malang, Madiun, sampai Jember untuk menemukan lokomotif itu, tapi hasilnya nihil. 

Hingga akhirnya Lokomotif BB 301 27 ditemukan di Stasiun Benteng, Surabaya. Lucunya, para pegawai Stasiun Benteng mengira kalau lokomotif itu mulai didinaskan sebagai kereta api pelangsir untuk wilayah Stasiun Benteng. Baru setelah pihak Stasiun Benteng mendengar cerita bahwa lokomotif itu berjalan sendiri ke Stasiun Benteng tanpa kru, lokomotif itu akhirnya dipulangkan kembali ke Dipo Sidotopo.

Karena sering mengalami kejadian yang nggak masuk akal, beberapa pegawai di Dipo Sidotopo yang percaya dengan hal mistis mengadakan ruwatan pada Lokomotif BB 301 27 dengan tujuan membuang sial. Namun pegawai lain yang nggak percaya mistis menganggap keanehan yang terjadi pada lokomotif itu hanya kesalahan teknis saja.

Pada tahun 1995, Lokomotif BB 301 27 dipindahkan menuju Dipo Madiun. Di sana, lokomotif itu nggak lagi mengalami hal aneh seperti saat di Dipo Sidotopo. Lokomotif BB 301 27 pun bertugas dengan tenang melayani kereta di sekitar Madiun. 

Hingga akhirnya Lokomotif BB 301 27 pensiun pada tahun 2006 setelah 42 tahun mengabdi di dunia perkeretaapian Indonesia. Kini lokomotif itu disimpan di kebun belakang Balai Yasa Pengok, Yogyakarta, dan cerita angker lokomotif itu pun kini hanya menjadi kenangan.