Istilah generasi strawberry mulai populer di Indonesia pada awal tahun 2020-an. Istilah ini merujuk pada generasi muda yang lahir setelah tahun 1990-an, yang dianggap memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya.
Secara umum, generasi strawberry dicirikan sebagai generasi yang kreatif, inovatif, dan memiliki akses yang luas terhadap informasi dan teknologi nih Sobat Vero. Namun, mereka juga dianggap sebagai generasi yang mudah menyerah, rentan stres, dan memiliki toleransi yang rendah terhadap kritik.
Sejarah Istilah Generasi Strawberry
Istilah generasi strawberry pertama kali muncul di Taiwan pada tahun 1980-an. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang lahir setelah tahun 1981, yang dianggap sebagai generasi yang lebih manja dan kurang tangguh dibandingkan generasi sebelumnya.
Istilah ini kemudian menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Untuk di Indonesia, istilah generasi strawberry sering digunakan untuk menggambarkan generasi milenial dan generasi Z.
Karakteristik Generasi Strawberry
- Kreatif dan inovatif
Generasi strawberry tumbuh di era digital, di mana mereka memiliki akses yang luas terhadap informasi dan teknologi. Hal ini membuat mereka menjadi generasi yang kreatif dan inovatif. Mereka tidak takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan ide-ide baru.
- Memiliki akses luas terhadap informasi dan teknologi
Generasi strawberry juga memiliki akses yang luas terhadap informasi dan teknologi. Hal ini membuat mereka menjadi generasi yang lebih berpengetahuan dan lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan.
- Mudah menyerah
Generasi strawberry juga dianggap sebagai generasi yang mudah menyerah. Mereka sering kali tidak mau bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Hal ini karena mereka sering kali merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka sendiri. Atau bahkan mereka kerap merasa tidak sanggup di awal sebelum memulai mengerjakan sesuatu.
- Rentan stres
Generasi strawberry juga dianggap sebagai generasi yang rentan stres. Hal ini karena mereka sering kali merasa tertekan dengan tuntutan yang ada, baik dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun pekerjaan.
- Memiliki toleransi rendah terhadap kritik
Generasi strawberry juga dianggap sebagai generasi yang memiliki toleransi yang rendah terhadap kritikan. Mereka sering kali merasa tersinggung atau bahkan marah ketika menerima kritik. Cenderung tidak peduli dengan pendapat orang lain dan lebih mengutamakan egonya sendiri apalagi ketika merasa dirinya benar.
Dampak Generasi Strawberry
Karakteristik generasi strawberry memiliki dampak yang beragam, baik positif maupun negatif.
Secara positif, karakteristik generasi strawberry dapat mendorong inovasi dan kreativitas. Generasi ini tidak takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan ide-ide baru. Hal ini dapat membawa perubahan yang positif bagi masyarakat.
Namun, karakteristik generasi strawberry juga dapat menimbulkan masalah, seperti:
- Meningkatkan angka pengangguran
Generasi strawberry yang mudah menyerah dan memiliki toleransi yang rendah terhadap kritik, dapat membuat mereka lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini karena mereka sering kali tidak mau bekerja keras dan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan yang mereka kira di luar kemampuannya bisa dibilang juga sedikit-sedikit ngeluh!
- Meningkatkan angka stres
Generasi strawberry yang rentan stres, dapat membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan kecemasan dan depresi.
Pemberdayaan Generasi Strawberry
Untuk memaksimalkan potensi generasi strawberry dan meminimalkan dampak negatifnya, diperlukan upaya pemberdayaan. Upaya pemberdayaan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
- Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri
Generasi strawberry perlu didorong untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan dan dukungan, serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.
- Meningkatkan keterampilan dan kemampuan
Generasi strawberry juga perlu dibekali dengan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang tepat.
- Menciptakan lingkungan yang mendukung
Generasi strawberry juga perlu didorong untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang mendukung. Lingkungan yang mendukung dapat membantu mereka untuk mengembangkan potensi dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Jadi sebenarnya Sobat Vero, generasi strawberry merupakan generasi yang memiliki potensi yang besar. Dengan upaya pemberdayaan yang tepat, generasi strawberry dapat menjadi generasi yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Jadi jangan dulu alergi dengan para generasi strawberry ya!