Konflik Sapi Kurban Dewi Perssik, Bermula dari Miskomunikasi

sapi-qurban-dewi-persik

sapi-qurban-dewi-persik

Dewi Perssik terlibat perselisihan dengan ketua RT di kediamannya. Konfliknya terkait dengan sapi kurban milik Dewi Perssik yang disembelih di lokasi yang tidak sesuai keinginannya.

Awalnya, saat jelang Hari Raya Idul Adha, Dewi Perssik berniat untuk ikut berkurban dengan menyerahkan hewan kurban yang dipesannya dari Brebes. Niat Dewi untuk berkurban tersebut disampaikan pada seorang ustadz di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk membantu menyalurkan hewan kurban.

Namun ternyata saat itu, menurut Dewi, dia hanya menitipkan hewan tersebut dan akan disembelih di tempat lain. Adapun pihak masjid mengira bahwa sapi itu ditujukan untuk dikurbankan oleh panitia setempat.

Miskomunikasi ini menjadi pemicu perselisihan antara Dewi dengan Ketua RT setempat, bernama Malkin.

Dewi Perssik menyebut bahwa Ketua RT berbicara dengan nada tinggi kepada asisten, supir, dan ART Dewi Perssik, saat mereka hendak menyampaikan niat untuk mengambil sapi.

“Yang membuat saya kecewa, sikap dari pak RT pada ART maupun orang-orang kita,” ujar Dewi.

Karena adanya konflik tersebut, pihak Dewi Perssik dan Ketua RT setempat dipertemukan untuk mediasi. Namun sayang, mediasi tersebut tidak menghasilkan jalan keluar.

Dewi sangat menyayangkan sikap Mulkan sebagai Ketua RT setempat. 

“Saya punya niat baik dan saya menyayangkan pak RT kenapa harus bentak-bentak, marah-marah. Saya perempuan,” ujar Dewi.

Akui Ada Salah Paham

Pihak kecamatan dan Kepolisian Sektor (Polsek) Cilandak mencoba meredam permasalahan ini dengan menggelar mediasi yang mempertemukan kedua belah pihak.

Dewi selaku pihak yang merasa dirugikan langsung dipertemukan dengan ketua RT 06, Malkan, di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih karena Dewi sebelumnya menitipkan sapi di halaman masjid tersebut. 

Usai mediasi, Dewi mengakui adanya miskomunikasi yang menyebabkan perselisihan ini. Dewi menegaskan, sejak awal ia hanya hendak menitipkan sapi ke masjid lewat seorang ustaz yang dikenalnya. 

Namun, ustaz itu ternyata tak menyampaikan ke Ketua RT bahwa Dewi hanya menitipkan sapi di halaman masjid. 

“Ada miskomunikasi di sini. Pak Ustaz tidak bilang ke Pak RT bahwa sapi itu akan dikurbankan untuk warga sekitar. Jadi pak RT tidak tahu dan timbullah masalah ini,” ucap dia.