Kisah Kelam The Little Mermaid

Beberapa hari yang lalu Disney resmi merilis teaser dari film live action The Little Mermaid yang menuai cukup banyak pro dan kontra dari para fans. Tapi kali ini gue nggak mau membahas soal itu. Gue mau membahas cerita asli The Little Mermaid yang mungkin nggak banyak orang tahu.

Dalam versi animasi Disney yang pernah gue tonton waktu kecil, The Little Mermaid bercerita tentang putri duyung bernama Ariel yang kagum dengan kehidupan di daratan. Meski dilarang, Ariel ini sering diam-diam berkunjung ke daratan. Hingga suatu hari Ariel menolong seorang pangeran bernama Eric dan jatuh cinta dengannya. Karena ingin bersama Eric, Ariel membuat perjanjian dengan penyihir laut bernama Ursula untuk menjadi manusia. Ursula pun memberi syarat jika dalam tiga hari Ariel nggak bisa mendapat ciuman tulus dari manusia yang mencintainya, Ariel harus kembali ke laut. Awalnya Ariel hampir gagal, tapi setelah dibantu Raja Triton yang merupakan ayah Ariel sekaligus raja Atlantis, Ariel akhirnya bisa hidup bahagia selamanya bersama Eric.

Menjelang dewasa, gue baru tahu kalau beberapa animasi Disney ternyata adaptasi dongeng yang cerita aslinya nggak seindah itu. Salah satunya The Little Mermaid yang merupakan adaptasi dari kisah dongeng dengan judul yang sama dan ditulis oleh Hans Christian Andersen.

Di cerita The Little Mermaid yang ditulis Andersen pada tahun 1836, putri duyung bernama Marina membuat perjanjian dengan seorang penyihir untuk menjadi manusia agar bisa bersama sang pangeran yang dia cintai. Si penyihir kemudian memberi sebuah ramuan untuk Marina yang harus dia minum. Tapi, saat Marina meminum ramuan itu, rasanya seperti sebuah pedang menembus tubuhnya dan si penyihir memotong lidah Marina. 

Ternyata, sebagai bayaran untuk memiliki sepasang kaki manusia, si penyihir mengambil suara indah Marina sehingga dia nggak bisa bernyanyi atau bicara. Saat Marina nanti memiliki sepasang kaki manusia, dia akan bisa berdansa dengan indah. Tapi, di setiap langkah yang dia ambil, rasanya seperti berjalan di atas pisau yang tajam dan kakinya akan berdarah. Lalu, saat Marina menjadi manusia seutuhnya, dia nggak akan bisa kembali ke laut untuk berkumpul bersama keluarganya. Dan jika Marina nggak bisa mendapatkan cinta sang pangeran, dia akan mati karena patah hati dan menghilang menjadi gelembung di lautan.

Nggak seperti di versi adaptasi Disney, dongeng putri duyung versi Andersen ini nggak punya akhir yang bahagia. Meski Marina sudah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan hati sang pangeran, sang pangeran malah jatuh cinta dengan putri dari kerajaan seberang karena sang pangeran mengira putri itu yang sudah menyelamatkan nyawanya. Marina pun patah hati. 

Saat Marina sedang menunggu kematiannya, para saudara perempuan Marina muncul ke permukaan laut. Mereka memberikan sebuah belati untuk Marina yang mereka dapatkan dari si penyihir sebagai bayaran dari rambut mereka. Mereka lalu bilang kalau Marina ingin mengakhiri penderitaannya, dia harus membunuh sang pangeran dan membiarkan darah sang pangeran menetes di kakinya. Dengan begitu, Marina bisa kembali menjadi putri duyung lagi. 

Namun, Marina nggak tega membunuh sang pangeran. Akhirnya Marina malah bunuh diri dengan belati itu dan menjatuhkan dirinya ke laut. Kemudian Marina berubah menjadi gelembung di lautan. Naasnya, sang pangeran baru mengetahui kebenaran bahwa Marina yang sudah menolong nyawanya justru di saat Marina sudah berubah menjadi gelembung. Sang pangeran akhirnya hanya bisa terpaku menatap gelembung warna-warni yang berterbangan menuju langit, dengan hati penuh rasa penyesalan. Menyedihkan, ya? 

Makanya gue cukup bersyukur Disney mengubah akhir cerita The Little Mermaid yang mereka adaptasi. Kalau pakai cerita aslinya, gue dan anak kecil lainnya mungkin akan nangis seharian atau bahkan trauma seumur hidup pas tahu akhir cerita The Little Mermaid.

BTW, film live action The Little Mermaid yang akan tayang di bulan Mei 2023 nanti itu akan mengikuti cerita adaptasi dari film animasinya yang pertama kali tayang pada tahun 1989. Kalian lebih tertarik untuk nonton cerita versi adapatasinya atau versi aslinya? Komen yu