Keutamaan Menjalankan Puasa Dzulhijjah, 1 Hari Berpuasa Setara 1 Tahun Puasa!

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Selain menjadi bulan pelaksanaan ibadah haji, Dzulhijjah juga menjadi waktu yang istimewa untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya dengan menjalankan puasa sunnah.

Ada banyak keutamaan yang dijanjikan bagi mereka yang bersungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa di bulan ini.

Puasa Dzulhijjah sendiri dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 1-7 Dzulhijjah, di tahun ini jatuh pada tanggal 8 Juni – 14 Juni 2024.

Puasa sunnah ini dilakukan sebelum Hari Raya Iduladha 1445 H. Seperti dijelaskan dalam Hadits Riwayat Ahmad dan An Nasa’I, dikisahkan Hafsah bin Umar bin Khattab bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan amalan-amalan penting semasa hidupnya.

“Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh,” (HR Ahmad dan An Nasa i).

Apa Keutamaan Puasa Bulan Dzulhijjah?

Keutamaan dari menjalankan puasa Dzulhijjah menurut hadist Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

“Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.“

(HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad.)

Pahala yang Berlipat Ganda

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa menjalankan puasa di bulan Dzulhijjah dapat melipatgandakan pahala kalian dibandingkan dengan ibadah di bulan lainnya.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).

Bulan Tanpa Kekurangan

Keutamaan lainnya adalah Dzulhijjah disebut sebagai bulan tanpa kekurangan. Maksudnya, walaupun Dzulhijjah terkadang hanya memiliki 29 hari, tidak mengurangi kemuliaan dan pahala yang didapatkan di dalamnya, sama seperti pada bulan Ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu untuk Mempersiapkan Diri Menyambut Iduladha

Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, khususnya pada 10 hari pertama, dapat menjadi sarana untuk melatih keimanan dan kesabaran kita. Ini merupakan persiapan spiritual yang baik menjelang datangnya Hari Raya Iduladha.

Niat Puasa Dzulhijjah

Sebelum melaksanakan puasa sunnah tersebut, sebagai muslim dianjurkan untuk membaca niat agar ibadah puasanya diterima di sisi Allah SWT.

Berikut niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”

Setelah puasa Dzulhijjah, kalian bisa melanjutkan berpuasa Tarwiyah dan puasa Arafah agar lebih lengkap ibadah menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini Sobat Vero!