Pernahkah Sobat Vero melihat ada anak yang tiba-tiba memukul teman atau orang lain? Perilaku tersebut tentu selain menganggu bagi orang lain juga membuat orang tua khawatir dan bingung.
Memukul merupakan salah satu cara yang digunakan anak untuk berkomunikasi dan mengekspresikan dirinya. Sebenarnya secara umum ada beberapa kemungkinan penyebab anak suka memukul. Untuk bisa lebih memahami sikap anak yang suka memukul tersebut kalian perlu mengenali penyebabnya!
1. Kurang Mampu Mengkomunikasikan Diri
Saat anak masuk usia balita, mereka biasanya belum memiliki kemampuan berbahasa yang baik maka untuk menyampaikan perasaan seperti frustrasi, marah, atau ingin mendapatkan sesuatu terkadang mereka akan menggunakan cara memukul untuk mengungkapkan perasaannya.
2. Meniru Perilaku Orang Dewasa
Seperti yang banyak orang tau, kalau anak-anak adalah peniru ulung. Jadi jika mereka sering melihat orang dewasa di sekitarnya menyelesaikan masalah dengan kekerasan, seperti orang tua yang bertengkar, teman yang pernah memukulnya atau menonton film kartun yang penuh adegan kekerasan, mereka bisa meniru perilaku tersebut.
3. Mencari Perhatian
Terkadang juga, anak memukul untuk mendapatkan perhatian orang tua atau orang lain. Meskipun perhatian yang didapat adalah perhatian negatif, bagi anak hal itu tetap sebuah perhatian dan mereka akan merasa lebih baik daripada diabaikan.
4. Masalah Sensorik
Pada kasus tertentu, anak suka memukul karena memiliki masalah sensorik. Mereka kesulitan memproses informasi sensorik yang diterima, sehingga mereka menggunakan cara memukul untuk melampiaskannya.
Lalu, Bagaimana Cara Terbaik Mengatasinya?
1. Tetap Tenang
Saat anak memukul, hal terpenting yang harus dilakukan orang tua adalah tetap tenang. Jangan berteriak atau memarahi balik sang anak karena hal ini justru akan memperburuk situasi.
2. Pahami Penyebabnya
Cobalah untuk memahami apa penyebab anak memukul. Apakah karena dia frustrasi, mencari perhatian, atau meniru perilaku orang dewasa? Dengan memahami penyebabnya, kalian dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya.
3. Ajarkan Cara Berkomunikasi yang Tepat
Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara yang lebih tepat, seperti dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat yang mudah dilakukan balita. Kalian juga dapat memberikan contoh bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.
4. Berikan Perhatian Positif
Agar anak tidak kekurangan perhatian, maka berikan perhatian dan pujian kepada anak saat dia berperilaku baik. Hal ini akan membuat anak merasa senang dan lebih termotivasi untuk mengulangi perilakunya.
5. Ciptakan Suasana yang Penuh Kasih Sayang
Jangan lupa untuk menciptakan suasana yang penuh kasih sayang dan pengertian di rumah. Hindari pertengkaran di depan anak dan ajarkan anak untuk saling menghormati antar sesama.
6. Konsultasi dengan Psikolog
Jika anak kalian terus menerus memukul meskipun sudah dicoba berbagai cara, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ingatlah bahwa setiap anak berbeda-beda. Apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk anak lainnya.
Jadi yang terpenting sebagai orang tua adalah bersabar dan terus berusaha membantu anak untuk belajar cara yang lebih baik dalam mengekspresikan diri dan menyelesaikan masalah.