Karla Homolka dan Paul Bernardo: Barbie dan Ken Pembunuh

Pasangan Karla Homolka dan Paul Bernardo memiliki paras serupa Barbie dan Ken di dunia nyata. Namun, siapa sangkakalau pasangan yang terlihat serasi itu ternyata pembunuh yang sadis. Terhitung dari tahun 1991-1992 pasangan ini setidaknya sudah melakukan 3 kali pembunuhan dan pemerkosaan pada gadis di bawah umur. Yuk, kita simak cerita lengkapnya.

Paul Bernardo lahir pada 27 Agustus 1964 di Ontario, Kanada.Paul tumbuh menjadi sosok pemuda yang tampan, dan dia memanfaatkan ketampanannya itu untuk memikat banyak hati wanita. Pada tahun 1987, Paul bertemu dengan seorang gadisberusia 17 tahun bernama Karla Homolka. Karla dikenal sebagai gadis baik berparas cantik, dan bekerja di klinik hewan. Tapi, di balik kecantikan wajahnya, Karla ternyata sama gilanya dengan Paul. Mereka sama-sama memiliki fantasi seks yang sadis.Keduanya kemudian berpacaran dan memulai hidup bahagiamereka dengan bersama-sama melakukan tindakan pemerkosaan dan pembunuhan.

Korban pertama mereka adalah adik Karla sendiri yang masih berusia 15 tahun, Tammy Homolka. Di bulan Juli 1990, Paul terobsesi dengan Tammy. Bahkan ketika Paul dan Karla sedang berhubungan seks, Paul meminta Karla untuk berpura-pura menjadi Tammy. Tapi, Paul tetap nggak puas. Di bulan Desember, Paul meminta Karla untuk menjadikan Tammy sebagai “kado Natal mereka. Gilanya, Karla setuju.

Setelah pesta Natal, Karla memasukkan obat bius ke dalam minuman Tammy. Setelah Tammy pingsan, Paul memerkosa Tammy sambil merekam perbuatan kejinya, sementara Karla membekap Tammy dengan kain yang sudah dibasahi dengan obat bius supaya Tammy nggak cepat sadar. Gilanya lagi, saatPaul menyuruh Karla untuk ikut memerkosa adiknya itu, Karla mau melakukannya.

Perbuatan keji mereka terhenti ketika Tammy tiba-tiba sadar dan muntah-muntah. Sayangnya, sebelum sempat ditolong, Tammy lebih dulu tewas karena tersedak muntahnya sendiri. Paul dan Karla yang panik akhirnya menghubungi 911, tapi sebelumnya mereka sudah menyembunyikan semua jejak kejahatan mereka.Mereka mendandani Tammy, dan memindahkan jasad Tammy ke kamarnya. Paul bahkan berpura-pura bilang ke polisi kalau dia sudah berusaha menolong Tammy. Karena kesaksian palsu itu, kematian Tammy dinyatakan sebagai kecelakaan karena keracunan alkohol. Karla dan Paul pun tetap hidup bebas dengan tenang.

Setelah Paul dan Karla menikah pada tahun 1991, pasangan ini menjadi semakin gila dan kembali mencari korban lainnya. Korban kedua mereka adalah Leslie Mahaffy. Pada 14 Juni 1991, gadis nakal berusia 14 tahun itu pergi bersama teman-temannya. Sialnya, Leslie lupa waktu sehingga dia baru pulang pukul 2 pagi.

Sesampainya di rumah, semua lampu rumahnya sudah mati semua dan pintu masuk ke rumahnya sudah dikunci. Karena takut dimarahi kalau membangunkan keluarganya, Leslie menelepon temannya pakai telepon umum. Leslie minta tolong supaya ibu dari temannya ini menjemput dia supaya dia bisa menginap di rumah temannya itu. Sayangnya permintaan Leslieditolak.

Karena nggak ada pilihan lagi, Leslie memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan dia melihat Paul Bernardo di halaman rumahnya. Paul beralasan kalau dia mau membobol rumah tetangga Leslie, tapi Leslie nggak peduli dan malah menanyakanapakah Paul punya rokok. Paul bilang dia punya rokok di mobilnya. Begitu Leslie mendekat ke mobil, Paul membungkus kepala Leslie dengan kaos dan dia memaksa Leslie untuk masuk ke dalam mobil.

Leslie dibawa ke rumah di mana Paul tinggal bersama Karla. Dengan mata masih ditutup kaos, Leslie disiksa dan diperkosa oleh Paul dan Karla sambil direkam. Selagi melakukan aksi kejinya, Paul berkali-kali bertanya ke Leslie apa yang dia ingat dari wajah Paul dan mobilnya, dan Leslie berkali-kali menjawab kalau dia nggak ingat apa-apa dan hanya ingin pulang.

Di tengah-tengah penyiksaannya, Leslie memberi tahu Paul dan Karla bahwa kaos yang menutup matanya longgar. Kenapa Leslie melakukan itu? Karena kalau sampai kaos itu lepas, Leslie bisa melihat wajah Paul dan Karla, dan dia pasti bakal dibunuh. Sayangnya, Paul malah curiga kalau Leslie sudah melihat wajah mereka. Akhirnya, Paul mencekik Leslie dengan sebuah kabel hingga tewas.

Keesokan harinya, jasad Leslie dimutilasi menjadi 10 bagian, dan setiap bagian tubuhnya dicetak dalam beton. Beton-beton ini kemudian ditenggelamkan di danau. Tapi, salah satu betonterlalu berat untuk diangkat sehingga Paul meninggalkannya di pinggir danau. Beton ini lalu ditemukan oleh dua orang pemancing yang kemudian melaporkannya ke polisi dan menjadi bukti keterlibatan Paul dan Karla dalam kematian Leslie.

Nggak berhenti sampai di situ, Paul dan Karla mencari satu korban lagi. Korban ketiga mereka adalah Kristen French yang berumur 15 tahun. Pada 16 April 1992, dari dalam mobilnyaKarla dan Paul melihat Kristen pulang sekolah sendirian. Karla kemudian keluar dari mobil sambil membawa peta dan menghampiri Kristen. Karla pura-pura nggak tahu jalan. SaatKristen sedang melihat peta yang dibawa Karla, Paul muncul dari belakang dan mengancam Kristen pakai pisau untuk masuk ke dalam mobil.

Karla dan Paul kemudian merekam perbuatan jahat mereka yang memerkosa dan menyiksa Kristen selama 3 hari. Selama itu juga Kristen terus dicekoki alkohol supaya nggak bisa melawan. Tapi, beda dengan korban pertama dan kedua yang nggak sengaja dibunuh, sejak awal Karla dan Paul memang nggak berniat untuk membiarkan Kristen tetap hidup. Makanya mereka sengaja nggak menutup mata Kristen biar dia bisa melihat wajah Karla dan Paul. Kristen lalu dibunuh dengan cara dicekik selama 7 menit. Lalu jasadnya dibuang ke selokan, dan baru ditemukanpihak kepolisian 2 minggu kemudian.

Selain ketiga korban tadi, Paul sebenarnya sudah memerkosa sekitar 19 orang gadis muda di daerah Scarborough, Ontario, hingga dia mendapat julukan sebagai The Scarborough Rapist. Dia bahkan melakukan sebagian aksi kejinya itu atas persetujuan Karla yang saat itu masih menjadi pacarnya. Sialnya, Paul nggak pernah tertangkap.

Pada tahun 1993, Karla memutuskan untuk bercerai dengan Paul karena dia sudah nggak tahan lagi dengan perlakuan Paul terhadap dirinya. Karla meninggalkan Paul yang sudah memukulinya dengan senter, lalu dia menceritakan semua hal keji yang sudah mereka lakukan ke keluarganya yang kemudian melaporkan pasangan gila itu ke polisi.

Karla lalu bersaksi melawan Paul. Karla mengaku kalau selama ini dia dipaksa sama Paul untuk melakukan semua kejahatan itu, dan Paul juga telah memerkosa lebih dari 30 wanita. Tapi semua itu berubah ketika Paul ditangkap dan polisi berhasilmenemukan video rekaman aksi keji Leslie dan Paul di rumah mereka. Karla yang panik pun langsung mencari pengacara untuk membela dirinya di persidangan, lalu dia mengungkapkan semua kejahatan yang sudah dia lakukan bersama Paul.

Karena Karla mau bekerja sama dengan polisi, Karla akhirnya hanya dijatuhkan hukuman 12 tahun penjara. Karla lalu dibebaskan pada tahun 2005, dan kini dia menjalani hidupnya dengan identitas baru. Sementara Paul dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Sebenarnya pada tahun 2018 Paul sempat mengajukan pembebasan bersyarat, tapi ditolak karena Paul dinilai nggak pernah menyesal dan nggak pernah meminta maaf atas perbuatan kejinya.