Hitobashira, Proyek Tumbal di Kastil Maruoka

Kalian tahu nggak kalau ada sebuah kastil di Jepang yang pilarnya dibangun dengan menggunakan tubuh manusia? 

Di Jepang ada istilah “Hitobashira” yang secara harfiah artinya “pilar manusia.” Bisa dibilang, Hitobashira ini mirip dengan istilah “Tumbal Proyek” di Indonesia. Jadi, seorang manusia dikubur hidup-hidup dalam pilar bangunan untuk disembahkan ke para dewa agar proses pembangunan yang akan dibangun bisa berjalan dengan lancar.

Pada tahun 1576, Penguasa Maruoka sedang membangun kastil baru di Prefektur Fukui. Tapi setiap kali mereka meletakkan batu untuk pondasi kastil, pondasi kastil itu selalu runtuh, tidak peduli berapa kali batu itu ditumpuk. Bawahan sang penguasa kemudian menyarankan untuk melakukan Hitobashira atau mengorbankan manusia untuk menenangkan para dewa. 

Seorang wanita tua bernama Oshizu kemudian dipilih sebagai tumbal atau persembahan untuk para dewa. Oshizu adalah seorang wanita bermata satu, dan dia memiliki dua anak. Oshizu yang hidup miskin setuju menjadi tumbal dengan syarat salah satu anaknya diangkat oleh sang penguasa dan dijadikan samurai agar keluarga mereka bisa hidup layak.

Sang penguasa setuju, dan Oshizu pun dikorbankan. Oshizu lalu dikubur hidup-hidup di bawah tumpukan batu yang menjadi pondasi kastil hingga mati. Setelah itu, pembangunan kastil pun berjalan lancar hingga selesai. 

Namun, tak lama kemudian, sang penguasa dipindahkan ke wilayah lain. Oleh karena itu, janjinya kepada Oshizu tidak pernah terpenuhi. Kesal karena putranya tidak menjadi samurai, hantu Oshizu membuat parit di sekitar kastil meluap setiap tahun di bulan April dengan hujan deras. Orang-orang menyebutnya, “hujan yang disebabkan oleh air mata kesedihan Oshizu.” Akhirnya, di kastil Maruoka didirikan sebuah makam kecil untuk menenangkan jiwa Oshizu. 

Terlepas dari kisah sedih Oshizu , kastil Maruoka adalah tempat yang sangat indah dan merupakan salah satu tempat wisata utama di prefektur Fukui. Gempa besar di Fukui sempat menghancurkan kastil Maruoka pada tahun 1948. Namun, mereka membangun kembali kastil tersebut pada tahun 1955 menggunakan 80% bahan asli dari kastil sebelumnya. Tidak ada yang tahu apakah tubuh Oshizu ada di dalam 80% bahas asli itu, tapi yang pasti kastil kayu tertua di Jepang ini masih berdiri kokoh sampai sekarang.