Peringatan tersebut merupakan aksi tahunan UNICEF untuk anak-anak dan menjadi momentum penting untuk merefleksikan dan memperjuangkan hak-hak anak di seluruh dunia. Setelah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1954, perayaan ini menyoroti tantangan dan pencapaian dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Seiring dengan semangat hak asasi manusia.
Pada tahun ini, banyak isu yang disoroti, mulai dari perubahan iklim, pendidikan dan kesehatan mental, hingga mengakhiri rasisme dan diskriminasi. Anak-anak dan generasi muda menyuarakan pendapat mereka mengenai isu-isu yang penting bagi generasi mereka dan menyerukan orang dewasa untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Sedangkan di Indonesia, Hari Anak Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 23 Juli. Peringatan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44 Tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional. Pemilihan tanggal tersebut dipengaruhi oleh semangat perjuangan pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya.
Hari anak bukan hanya perayaan, tetapi juga seruan global untuk melindungi anak-anak dari berbagai ancaman, memberikan akses pendidikan dan layanan kesehatan. Serta menciptakan lingkungan di mana setiap anak dihargai dan diberdayakan. Meskipun telah ada kemajuan dalam penegakan hak anak, tantangan yang mengancam kesejahteraan anak-anak masih ada. Kejahatan seperti kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi terus menjadi ancaman serius.
Tema Hari Anak Sedunia 2023
Organisasi di bawah PBB yang bertugas sebagai pemenuhan dan perlindungan terhadap hak anak-anak dan para remaja di seluruh dunia yakni UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund) telah mencetuskan tema hari anak sedunia tahun 2023.
Mengutip dari laman resmi United Nations, tema perayaan hari anak sedunia tahun 2023 ialah For Every Child, Every Right (untuk setiap anak, setiap hak), dengan tema tersebut diharapkan agar masyarakat seluruh dunia ikut serta merayakan hari anak sedunia.