Urban legend yang cukup terkenal di Hong Kong ini terjadi sekitar tahun 1950-an. Waktu itu, ada seorang pemuda yang bekerja sebagai pengantar makanan di sebuah restoran. Si pemuda mendapat pesanan makanan via telepon, dan si pemesan minta makanannya diantarkan ke sebuah apartemen di sekitar Leighton Road. Si pemuda pun mengantarkan makanannya ke apartemen tersebut.
Ketika si pemuda sampai di sana, dia mengetuk pintu apartemen si pemesan makanan, tapi pintunya hanya dibuka sedikit. Sebuah tangan kemudian keluar memberikan uang untuk membayar makanan tersebut. Setelah memastikan jumlah uangnya sesuai, si pemuda pun kembali ke restoran.
Malam harinya, ketika si pemilik restoran menghitung uang di mesin kasir, dia melihat uang yang ada di mesin kasir adalah Uang Hantu alias lembaran-lembaran kertas kecil berwarna kuning yang dibakar oleh orang Tionghoa sebagai persembahan kepada keluarga mereka yang sudah meninggal. Si pemilik restoran mengira si pemuda telah menipunya dengan mencuri uang dari kasir dan menggantinya dengan Uang Hantu. Si pemuda menolak tuduhan itu dan bersumpah bahwa dia tidak mengambil uang itu.
Keesokan harinya, hal yang sama terjadi lagi. Si pemuda mendapat pesanan makanan via telepon untuk diantarkan ke apartemen yang sama dengan yang kemarin, dan saat makanan diantar ke sana, lagi-lagi hanya sebuah tangan yang muncul dari celah pintu untuk memberinya uang. Si pemuda lalu memeriksa kembali uang yang diterimanya, dan semuanya tampak baik-baik saja. Namun, ketika dia kembali ke restoran, uang yang diterimanya tadi kembali berubah menjadi Uang Hantu.
Hari ketiga, si pemilik restoran memutuskan untuk mengantarkan sendiri makanannya ketika mendapat pesanan makanan dari apartemen yang kemarin. Hal yang sama ternyata kembali terjadi. Si pemilik restoran pun curiga kalau si pemesan makanan itu penipu profesional, jadi dia menelepon polisi.
Para tetangga di sekitar apartemen sebenarnya juga curiga karena sering terdengar suara orang berkumpul dari apartemen itu, tapi tidak pernah terlihat ada orang yang keluar dari sana. Ketika mereka mengintip ke dalam apartemen, mereka melihat beberapa sosok laki-laki sedang bermain Mahjong di ruang yang gelap. Sebenarnya itu bukanlah pemandangan yang aneh, tapi pemandangan itu terasa mengerikan karena semua pemain Mahjong itu terlihat seperti orang gila. Lalu salah seorang tetangga melihat tangan tambahan ikut serta dalam permainan Mahjong itu. Mereka semua pun ketakutan dan menghindari apartemen itu.
Ketika polisi datang dan mengetuk pintu apartemen, tidak ada yang menjawab. Polisi akhirnya mendobrak pintu. Di dalamnya, mereka menemukan empat mayat laki-laki membusuk di sekitar meja Mahjong. Sementara wadah makanan dari restoran ada di sebelahnya.
Ketika pihak kepolisian memeriksa mayat-mayat tersebut, mereka dinyatakan meninggal karena keracunan karbon monoksida, dan ternyata mereka telah meninggal cukup lama. Jadi, tidak mungkin kalau belakangan ini mereka memesan makanan dari restoran. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, memang ditemukan sisa makanan di tubuh keempat mayat itu. Serem ya?
Sejak saat itu, cerita hantu pemesan makanan di apartemen itu menyebar ke seluruh kota dan menjadi urban legend yang cukup terkenal di Hong Kong. Lebih dari seribu orang datang ke apartemen tersebut untuk melihat sendiri apakah tempat tersebut benar-benar angker atau tidak. Polisi bahkan sampai datang untuk membubarkan kerumunan.
Kalian pernah mendengar atau mengalami hal mistis yang sama nggak nih, Sobat Vero? Cerita di kolom komentar, yuk!