Guru SMP di Lamongan Cukur Botak 19 Siswi yang Tak Pakai Ciput Jilbab

Sobat vero kali ini ada aksi guru yang menuai kecaman dari sejumlah pihak. Aksi seorang guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Lamongan, Jawa Timur ini menuai kontroversi. Lantaran, guru SMP itu diduga membotaki kepala sejumlah siswi kelas IX. Alasannya karena sejumlah siswi berjilbab tidak mengenakan dalaman kerudung.

Lantas, seperti apa kronologinya? 

Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, Harto, mengungkapkan kronologi aksi guru bernama Endang yang memotong rambut 19 siswi gegara memakai jilbab tanpa menggunakan ciput.

Benar, kejadiannya saat siswa mau pulang, karena tidak pakai ciput jilbab,” kata Harto saat dikonfirmasi, 30 Agustus 2023. Sedangkan, peristiwa tersebut, kata Harto, terjadi pada 23 Agustus 2023 lalu.

Menurut dia, pendidik tersebut merupakan guru mata pelajaran Bahasa Inggris bernama Rr Endang. Kejadian itu bermula saat Endang menertibkan rambut para siswa kelas IX saat akan pulang sekolah. Sebelumnya, Endang disebut sudah memperingatkan para siswinya agar mengenakan ciput jika menggunakan jilbab.

Yang tidak menggunakan, dipotong oleh guru tersebut menggunakan alat yang elektrik (alat cukur),” ucap Harto. Usai peristiwa itu, pihak sekolah langsung mengklarifikasi ke para wali murid di rumah. Kemudian, sekolah juga mengadakan pertemuan dengan para wali murid keesokan harinya, 24 Agustus 2023 lalu.

Saat itu, Endang juga hadir untuk memberikan klarifikasi dan memohon maaf. Harto mengklaim seluruh wali murid menerima permohonan maaf guru dan sekolah. “Wali murid sudah menerima permohonan maaf dari yang bersangkutan (Endang). Jadi ini sudah clear,” ujarnya.

Harto mengakui bahwa sikap Endang memang melanggar aturan dan norma. Sebagai bentuk kepedulian, SMPN 1 Sukodadi akan mendatangkan psikolog atau psikiater untuk mengobati rasa trauma para siswinya.

Yang bersangkutan (Endang) juga sudah diambil tindakan oleh Dinas Pendidikan Lamongan. Diberi pembinaan,” ucap Harto.

Harto juga menegaskan bahwa tidak ada pemaksaan penggunaan kerudung di sekolah tersebut. Namun, seluruh siswinya beragama Islam, karenanya sekolah menghendaki menggunakan jilbab. Namun, Harto enggan menyebutkan berapa banyak siswi yang dipotong rambutnya. “Maaf, urusan ini sudah clear. Sudah berdamai,” tuturnya.

SUMBER : https://nasional.tempo.co/read/1766371/kronologi-guru-smpn-di-lamongan-cukur-rambut-19-siswi-gegara-tak-pakai-ciput?tracking_page_direct

Exit mobile version