Badan Meteorologi Klimaotologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa memiliki parameter update dengan magnitudo M7,1. Episenter gempa Laut Jawa ini terletak pada koordinat 6,94° LS ; 116,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal),” kata Daryono.
BMKG mencatat gempa ini dirasakan pada skala Modified Mercally Intensity (MMI) V di Kuta, Bali. Gempa dirasakan pada skala MMI IV di Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok. Pada skala MMI III-IV di Karankretes. Gempa dirasakan pada skala MMI III di Kuta Setalan, Tabanan, Bali.
Pada skala MMI II-III di Trenggalek dan skala MMI II di Blitar serta Bantul, DIY. Pada skala MMI V getaran gempa dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Pada skala MMI IV pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Hingga pukul 03.22 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo 6,1 dan 6,5. Warga diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
sumber : https://news.detik.com/berita/d-6900989/gempa-m-74-kalsel-terasa-di-kuta-denpasar-hingga-blitar