Ada yang pernah nonton film animasi Finding Nemo? Iya, film tentang si ikan badut kecil yang menghilang terus dicariin sama ayahnya.
Finding Nemo adalah salah satu film animasi favorit gue waktu kecil. Sayangnya, gue baru aja menemukan satu teori tentang Finding Nemo yang cukup menghancurkan kenangan gue soal film itu. Ini dia teorinya.
Jadi, teori ini menyatakan kalau Nemo itu sebenarnya nggak ada, dan dia itu hanya khayalan dari imajinasi Marlin alias ayahnya Nemo. Teori ini juga menyatakan bahwa secara keseluruhan film Finding Nemo itu sebenarnya menceritakan bagaimana Marlin melalui “The 5 Stages of Grief” atau “Lima Tahap Kesedihan.”
FYI, 5 Stages of Grief terdiri dari Denial (Penyangkalan), Anger (Amarah), Bargaining (Menawar), Depression (Depresi), dan Acceptance (Penerimaan).
Kalau dilihat lagi, di film Finding Nemo, Marlin kehilangan seluruh keluarganya. Marlin menyangkal (denial) itu dengan membayangkan telur Nemo sebagai satu-satunya telur yang selamat. Lalu, di hari pertama Nemo sekolah, Marlin marah (anger) saat Nemo mencoba untuk menjelajah walaupun sudah dilarang. Kemudian, saat Marlin berpetualang di lautan mencari Nemo yang menghilang, dia membuat penawaran (bargaining) dengan dirinya sendiri yaitu kalau dia terus berenang, pada akhirnya dia akan menemukan Nemo.
Saat Marlin akhirnya menemukan Nemo, Marlin depresi (depression) melihat Nemo mati di ruangan seorang dokter gigi. Padahal Nemo hanya pura-pura mati. Lalu, di akhir film saat Marlin akhirnya bertemu kembali dengan Nemo, Marlin membebaskan Nemo pergi sendirian untuk melakukan apa pun yang dia mau, dan itu merupakan tahap akhir dari Lima Tahap Kesedihan yaitu merelakan atau menerima (acceptance).
BTW, “Nemo” kalau diterjemahkan ke bahasa Latin itu artinya “Nobody.” Itu berarti, “Finding Nemo” artinya “Finding Nobody.”
Jadi, gimana? Apakah kenangan masa kecil kalian juga rusak kayak gue?