Film Pee Mak Diangkat Dari Kisah Nyata?!

Kalian ngeh nggak sih kalau belakangan ini film horor lagi sering banget tayang di bioskop lokal? Bisa dibilang, horor memang genre favorit penikmat film di Indonesia. Tapi, selain di Indonesia, horor juga merupakan genre favorit di dunia perfilman Thailand lho. Bahkan beberapa film horor Thailand berhasil memenangkan penghargaan bergengsi di festival film internasional. 

Dari sekian banyak film horor Thailand yang pernah gue tonton, ada beberapa film yang jadi favorit gue dan semuanya merupakan karya sutradara Banjong Pisanthanakun yaitu Shutter, Phobia, Pee Mak, dan The Medium. Dari empat judul film yang gue sebutkan tadi, ternyata ada satu film yang diadaptasi dari kisah nyata, yaitu Pee Mak. Film yang tayang di tahun 2013 dan dibintangi Mario Maurer dan Davika Hoorne ini bercerita tentang Pee Mae Mai si hantu janda.

Jadi, di antara tahun 1851 sampai 1868,  seorang gadis cantik bernama Nak menikah dengan laki-laki yang dia cintai bernama Tid Mak. Kehidupan pernikahan mereka berjalan bahagia hingga Nak pun hamil. Tapi, di saat Tid Mak seharusnya menjaga Nak, dia ditugaskan menjadi anggota Angkatan Darat. Tid Mak pun terpaksa meninggalkan Nak yang tengah hamil besar.

Saat Tid Mak berjuang di medan perang, Nak mengalami pendarahan saat melahirkan hingga akhirnya dia meninggal dunia bersama anaknya. Tapi, karena cintanya yang sangat besar kepada Tid Mak, Nak nggak menyeberang ke alam baka dan memilih untuk menjadi arwah di dunia. 

Ketika Tid Mak akhirnya pulang ke rumah, dia nggak tahu kalau Nak sudah meninggal. Itu karena Nak nekat membunuh siapa saja yang berusaha untuk membocorkan rahasia kematian dirinya ke Tid Mak. Makanya kehidupan pernikahan Tid Mak dan Nak berjalan bahagia seperti sedia kala.

Hingga suatu hari Tid Mak melihat hal aneh dari Nak. Saat Nak sedang memasak, jeruk nipis yang ingin dia pakai jatuh menggelinding jauh dari jangkauannya. Tiba-tiba, tangan Nak memanjang untuk mengambil jeruk nipis itu. Tid Mak yang diam-diam melihat itu jadi curiga kalau Nak adalah hantu. Tid Mak akhirnya melarikan diri ke kuil sehingga Nak nggak bisa mengejarnya.

Ketika Nak menyadari bahwa Tid Mak telah melarikan diri, dia sangat sedih. Rasa sedihnya itu kemudian berubah menjadi amarah yang mengakibatkan Nak membunuh beberapa tetangga di desanya. Para tetangga lainnya kemudian meminta bantuan seorang biksu agar Nak nggak mengganggu mereka lagi. Sang biksu akhirnya menangkap arwah Nak dan memasukkannya ke dalam toples. Kemudian toples itu disimpan di kuil untuk memastikan arwah Nak nggak bisa berkeliaran lagi. Selama bertahun-tahun penduduk desa itu pun hidup dengan damai. 

Tapi, suatu hari di tahun 2013, sepuluh pria di desa tersebut meninggal dunia dalam kondisi misterius. Ada yang mati saat tengah tidur, ada juga yang tiba-tiba jatuh dan kehilangan nyawa saat berjalan. Dokter yang memeriksa para korban bilang kalau mereka tewas karena masalah penapasan. 

Karena nggak puas dengan hasil pemeriksaan dokter, penduduk di desa tersebut akhirnya memanggil seorang dukun. Dukun tersebut lalu memberitahu kalau ada Pee Mae Mai atau “hantu janda” yang berkeliaran lagi di desa tersebut. Akhirnya penduduk desa menggantung baju merah di luar rumah untuk mengusir si “hantu janda”, terutama keluarga yang punya anak laki-laki. Sampai sekarang.

BTW, kalian sudah pernah nonton film Pee Mak belum? Komen yuk!