Siapa yang tidak kenal dengan pesinetron Ricky Perdana, aktor kelahiran 6 April 1981 ini jadi salah satu pemain Aini Malaikat Tak Bersayap yang ternyata punya beberapa fakta menarik.
Untuk diketahui, mengawali kariernya di dunia entertainment tahun 2000-an, Ricky sudah banyak membintangi FTV dan sinetron, ia melakukan debut sinetronnya di sinetron berjudul “Panji Manusia Millenium”, tapi Ricky juga pernah terlibat dalam beberapa film di antaranya “Summer Breeze”, “Sang Pencerah”, “3 Playboy Galau” dan masih banyak lagi.
Paling Anti Pake ART
Ricky tidak ingin menggunakan jasa ART (Asisten Rumah Tangga) saat mengasuh anak karena takut kehilangan momen kebersamaannya dengan sang anak. Apalagi saat anaknya masih berada di rentang usia 1 – 5 tahun menurutnya itu adalah waktu emas bagi orang tua bisa bounding atau melakukan pendekatan dengan anak.
Selain ingin melihat perkembangan anak secara langsung, memang Ricky menyadari kalau waktu akan cepat berlalu, akan tidak terasa kalau tiba-tiba anaknya sudah besar dan sudah punya kesibukan sendiri, jadi sebelum itu terjadi ia ingin memanfaatkan waktu bersama selama mungkin, karena belum tentu ketika anak semakin dewasa masih mau diajak pergi bersama keluarga.
Ricky juga mengaku kalau anaknya merupakan anak yang selama ini ia nantikan, maka Ricky tidak mau membuang waktu untuk tetap menikmati kebersamaan dan bisa selalu dekat dengan anak sesibuk apa pun dirinya.
Baca Juga: Fakta Menarik Faradina Tika Pemain Aini Malaikat Tak Bersayap, Rumahnya Mewah Pakai Lift!
Pernah Buka Jasa Penyedia OB & Cleaning Service
Kenyataannya Ricky memang sempat membuka jasa penyedia OB & Cleaning Service, dan ia mengakui bahwa itu adalah bagian dari perjalanan hidupnya dan menurutnya bisnis tersebut ia lakukan adalah sebagai salah satu cara Ricky selaku kepala keluarga mencari nafkah. Bahkan Ricky tidak pernah malu untuk mengakui bahwa dirinya menjalankan usaha tersebut.
Pernah Jadi Caleg dan Kapok
Ricky memang pernah ikut berpartisipasi dalam pencalonan legislatif untuk daerah pemilihan Sumatera Selatan pada tahun 2019 lalu, dan mengaku tidak ingin kembali ke ranah tersebut karena menurutnya saat sudah masuk ke dunia politik maka orang tersebut harus sudah paham, siap, dan mengerti bagaimana alurnya.
Karena jika tidak, maka orang tersebut akan kesulitan di “medan perang”. Ricky mengungkapkan kalau mengikuti kontestasi politik harus menyiapkan “peluru” yang cukup untuk bisa maju berkampanye. Saat seseorang tidak memiliki “peluru” yang cukup maka ia menyarankan tidak perlu mengikuti kontestasi politik, karena bukan hanya membawa diri sendiri, tapi akan ada tim yang perlu juga dipikirkan kesejahteraannya saat membantu berkampanye agar Caleg disukai dan akhirnya dipilih.