Belakangan ini gue sering banget lihat video yang kontennya tentang seseorang yang lagi ngobrol sama temannya, lalu di akhir video si orang ini panik dan kabur setelah sadar bahwa yang dia ajak bicara itu bukan temannya, melainkan “doppelgänger” dari temannya.
FYI, Doppelgänger berasal dari bahasa Jerman yaitu doppel (ganda) dan gänger (bayangan), dan secara harfiah diartikan sebagai bayangan yang menyerupai wajah seseorang yang masih hidup. Dalam cerita rakyat Jerman, Doppelgänger merupakan makhluk supernatural yang menampakkan diri ke kembaran mereka yang masih hidup, dan dianggap sebagai pertanda nasib buruk. Kalau kamu melihat doppelgänger dari temanmu, itu tandanya penyakit atau nasib buruk akan menimpa dirimu. Sementara kalau kamu melihat doppelgänger dari dirimu sendiri, itu tandanya kamu akan segera meninggal.
Terus, bagaimana cara membedakan orang yang ada di depan kamu adalah Doppelgänger atau bukan? Gampang. Kamu hanya perlu melihat ke cermin atau genangan air karena menurut mitos Doppelgänger nggak punya bayangan.
Fenomena Doppelgänger ini pernah dialami oleh beberapa tokoh terkenal di dunia. Salah satunya Ratu Elizabeth I, yang merupakan ratu Inggris yang berkuasa dari tahun 1558-1603 M. Suatu hari, Ratu Elizabeth I mengaku bahwa dia melihat kembaran dirinya yang berbaring kaku di ranjang seperti mayat. Ratu Elizabeth I merasa itu merupakan pertanda kematian dirinya, tapi orang-orang menganggap itu hanya halusinasi saja karena sang ratu sudah tua. Namun ternyata, Ratu Elizabeth I benar-benar meninggal tidak lama setelah dia melihat doppelgänger dirinya tersebut. Serem ya?
Di dunia sains sendiri, Doppelgänger dianggap sebagai gejala schizoprenia. Ada juga yang menganggap Doppelgänger sebagai gangguan pada otak. Tapi, menurut penelitian, bukan nggak mungkin menemukan dua orang yang memiliki struktur wajah dan karakteristik yang sangat mirip. Bahkan, menurut hasil analisis, 1 dari 135 orang di dunia ini mempunyai “kembaran”, baik di wilayah yang sama atau di belahan dunia lainnya.
Jadi, kalau suatu hari kamu bertemu dengan seseorang yang sangat mirip denganmu, belum tentu “kembaran” yang kamu temui itu adalah doppelgänger ya.
Omong-omong, apakah kamu mau bertemu dengan doppelgänger dirimu?