Daniel Caesar – Japanese Denim

Inilah lirik lagu dan terjemahan Japanese Denim yang dibawakan oleh Daniel Caesar.

 

 

 

[Verse 1]

I don’t stand in line, I don’t pay for clubs, fuck that
Aku tidak mengantre, aku tak membayar masuk untuk klub, persetan dengan itu

But I wait for you
Namun aku menunggumu

I don’t like to drink, I don’t like to think, fuck that
Aku tak suka minum, aku tak suka berfikir, persetan dengan itu

But I ponder you
Tapi aku memikirkanmu

 

 

[Chorus]

I’m bending it over
Aku mengubahnya

You’re my four leaf clover
Kau adalah keberuntunganku

I’m so in love, so in love
Aku sangat jatuh cinta, sangat jatuh cint

There’s no one above up above
Tak ada yang lebih tinggi lagi

Forever’s a long time, yes
Selamanya adalah waktu yang lama, ya

My blue jeans
Jeans biruku

Will last me all my life
Akan tetap bersamaku seumur hidup

So should we
Begitu juga kita

I’m spending all this time
Aku menghabiskan seluruh waktu ini

 

 

[Verse 2]

Met you at the shop, sun was getting hot, I’m lonely
Bertemu denganmu di toko, matahari bersinar terik, aku kesepian

I’m in the city on my own
Aku berada di kota seorang diri

Never would’ve thought you’d be the one, I got a homie
Tidak pernah terfikir kaulah orangnya, aku memiliki tempat pulang

But that’s the way it goes
Tapi begitulah adanya

I’m reaching Nirvana
Aku mencapai surga

Goodbye sweet Rwanda
Selamat tinggal Rwanda yang manis

High school was never for me
Masa SMA bukanlah kenangan baik untukku

I say let it be, let it be
Aku katakan yang terjadi, terjadilah

Forever’s a long time
Selamanya adalah waktu yang lama

 

 

[Chorus]

My blue jeans
Jeans biruku

Will last me all my life
Akan tetap bersamaku seumur hidup

So should we
Begitu juga kita

I’m spending all this time
Aku menghabiskan seluruh waktu ini

 

 

[Outro]

You don’t even know me
Kau bahkan tak mengenalku

You don’t even know me
Kau bahkan tak mengenalku

I’m hanging from the tree
Aku terjebak di antara imajinasi dan kenyataan yang kelam

I’m hanging from the tree
Aku terjebak di antara imajinasi dan kenyataan yang kelam

Exit mobile version