Verona Films telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadaptasi dua cerita karya Pidi Baiq yang mengisahkan tentang Bandung. Ini disampaikan dalam acara press conference yang digelar oleh Verona Films di Senovarti pada 7 Maret 2024 lalu.
Langkah ini menandakan komitmen Verona Films dalam menghadirkan variasi genre yang menarik untuk penonton film Indonesia sekaligus memberikan pengakuan terhadap potensi naratif yang dimiliki oleh karya-karya Pidi Baiq.
Pertama, film berjudul “Dan Bandung” akan menjadi hasil kolaborasi antara Verona Films dan sutradara terkenal Guntur Soeharjanto. Keputusan untuk mempercayakan proyek ini kepada Guntur Soeharjanto menegaskan keinginan Verona Films untuk memberikan pengalaman sinematik yang memukau dan mendalam kepada penonton.
Guntur Soeharjanto sendiri pun mengaku telah menjadi pendengar setia lagu-lagu buatan The Panas Dalam, dan dia suka dengan karya-karya Pidi Baiq. Hal itu yang membuatnya yakin menggarap film “Dan Bandung” ini.
“Jauh sebelum banyak diputar di mana-mana, sebenarnya saya tuh penikmat The Panas Dalam
dari tahun 2000-an. Saya sudah mendengarkan karya Pidi Baiq, dan kalau lagi di Bandung lewat Dago saat sedang hujan gerimis dengerin lagu Dan Bandung tuh bagus banget. Saya pikir, wah lagu ini keren banget kalau dibikin film. Waktu itu saya ngobrol sama istri saya dan dia bilang, ‘Oh, ini lu banget.’ Kemudian waktu berlalu. Tiba-tiba, Bu Titin telepon saya. ‘Mau nggak ngerjain film Dan Bandung?’ Hati saya langsung gerimis,” tutur Guntur Soeharjanto.
Selanjutnya, proyek kedua yang diumumkan adalah film berjudul “Bandung Ketika Sunyi” yang akan disutradarai oleh Emil Heradi.
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Emil Heradi dalam menyutradarai film-film yang beragam, penonton dapat berharap untuk mendapatkan interpretasi yang segar dan mendalam dari kisah “Bandung Ketika Sunyi”. Dalam kesempatan itu pula Emil Heradi membagikan sedikit cerita yang akan diangkat untuk “Bandung Ketika Sunyi”.
“Film ‘Bandung Ketika Sunyi’ ini bercerita tentang riuhnya Bandung di era 80-an, di mana saat itu banyak tokoh musik yang sedang populer seperti Gito Rollies, Emilia Contessa, dan lainnya. Lalu keriuhan itu akan terganggu dengan sosok misterius yang menyebabkan keriuhan
itu menjadi sunyi,” ungkap Emil Heradi.
Tidak hanya menjadi sebuah langkah bisnis yang cerdas, Verona Films juga ingin menunjukkan metamorfosis yang dilakukannya bukanlah main-main dengan menghadirkan cerita dan juga sineas berkualitas untuk bekerja sama