Bus yang Menghilang

Salah satu urban legend paling terkenal dari Tiongkok adalah kisah tentang hilangnya sebuah bus yang melibatkan cerita hantu sekaligus misteri pembunuhan. Seperti apa kisahnya? Yuk, kita simak!

Jadi, pada  tanggal 14 November 1995 pukul 10 malam, bus terakhir dengan nomor 330 berangkat dari terminal utama Yuanmingyuan menuju Fragrance Hill. Selain sopir dan kondektur, di dalam bus itu ada sepasang kekasih, seorang pria muda, dan seorang wanita tua. 

Setelah beberapa pemberhentian, bus tersebut mengangkut dua orang pria dalam perjalanan ke terminal akhir. Meski beberapa penumpang protes karena mereka ingin segera pulang, sopir bus tetap berhenti dan membukakan pintu untuk kedua pria tersebut karena dia tidak tega melihat mereka berlari mengejar bus. 

Kedua pria itu berpenampilan sedikit aneh karena mereka mengenakan kostum Dinasti Qing, namun penumpang yang lain tidak memberi terlalu banyak perhatian karena mereka mengira dua pria tersebut habis syuting atau habis menghadiri pesta kostum. Apalagi salah seorang dari mereka tampak pingsan karena mabuk. 

Perjalanan bus lalu dilanjutkan dengan damai, melewati jalanan malam yang gelap dan sepi. Di dalam bus, sopir dan kondektur tertawa dan mengobrol bersama. Lalu si sepasang kekasih turun dari bus tiga atau empat halte kemudian. Sementara si wanita tua memperhatikan kedua pria berpakaian Dinasti Qing tadi dengan serius. 

Tiba-tiba, si wanita tua bangkit dan menyatakan bahwa pria muda itu telah mencuri dompetnya. Si wanita tua berteriak ke si pria muda dan bilang bahwa mereka harus pergi ke kantor polisi terdekat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Si pria muda tentu tidak terima dituduh mencuri dompet si wanita tua, namun si wanita tua tersebut bersikeras agar mereka turun dari bus. 

Ketika sopir dan kondektur akhirnya menurunkan mereka dari bus, si wanita tua pun memberi tahu si pria muda yang kesal, bahwa dua penumpang aneh di bus tadi adalah hantu dari Dinasti Qing. Si wanita tua juga menambahkan bahwa kedua pria aneh tersebut tidak memiliki kaki sama sekali. Makanya si wanita tua mengarang cerita kalau si pria muda mencuri dompetnya agar mereka bisa turun dari bus itu. Dia takut dua hantu tadi berbahaya.

Setelah kejadian itu, Bus 330 ternyata tidak pernah kembali ke terminal akhir Fragrance Hill. Ketika diinterogasi oleh polisi, si pria muda dan si wanita tua cerita tentang dua penumpang hantu tersebut, tapi tidak ada yang mempercayai mereka. Bus 330 lalu ditemukan tiga hari kemudian di Waduk Miyun, lebih dari 100 kilometer dari rute aslinya. Menurut legenda, bus tersebut sudah berkarat seperti sudah bertahun-tahun berada di sana. Tidak hanya itu, di dalam bus itu juga ditemukan tiga mayat dengan keadaan mulai membusuk.

Tapi, apakah Bus 330 benar-benar menghilang karena ulah kedua hantu Dinasti Qing? 

Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, Bus 330 menghilang bukan karena hantu, tapi karena kasus pembunuhan. Dua pria berpakaian Dinasti Qing itu ternyata membawa mayat. Mereka menutupi darah mayat itu dengan anggur, lalu salah seorang dari mereka berpura-pura pingsan karena mabuk untuk menutupi mayat tersebut. Setelah seluruh penumpang turun, mereka lalu membunuh si pengemudi dan si kondektur. Setelah itu mereka mengemudikan Bus 330 ke tempat terpencil di Waduk Miyun untuk menyembunyikan korban mereka dan lolos dari kejahatan yang sudah mereka lakukan. Kejam ya?

Walau buktinya sudah jelas, warga Tiongkok masih percaya kalau Bus 330 menghilang karena ulah makhlus halus, bukan karena kasus pembunuhan. Kalau kalian percaya versi yang mana nih, Sobat Vero? Cerita di kolom komentar yuk!