“BKSDA Sumbar beserta masyarakat Nagari (desa) Batu Palano dan Koto Baru sedang berjibaku mengevakuasi pendaki, dan saat ini sedang berusaha menghubungi para pendaki,” kata Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti di Padang
Berdasarkan data terakhir pukul 16.55 WIB, ia menyampaikan bahwa semua pendaki yang naik pada hari Sabtu berjumlah 54 orang dan pada Minggu sebanyak 3 pendaki.
Kini Gunung Marapi termasuk level II atau kategori waspada. Oleh karena itu, pihak berwenang menyarankan masyarakat yang bermukim di sekitar gunung, pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.
Agar meminimalisir munculnya keburukan yang terjadi, BKSDA Sumbar pun memutuskan untuk menutup sistem booking online pendakian Gunung Marapi.
Terdapat juga viral video kondisi pendaki wanita di Marapi bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), seorang mahasiswi Politeknik Negeri Padang dan berasal dari Padang, yang dipenuhi lumpur dengan keadaan lemas.
Ibu Zhafirah, Rani Radelani, pun membenarkan bahwa dalam video yang viral itu merupakan anaknya. Sang ibu pun menjelaskan bahwa video tersebut dikirim oleh Zhafirah melalui handphone pendaki lain yang tercecer.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani. “Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.