BKSDA Upayakan Evakuasi 70 Pendaki Gunung Marapi Yang Terjebak Erupsi

Sobat Vero pastinya sudah tahu kabar mengenai Gunung Marapi erupsi bukan? Pada 3 Desember 2023 kemarin, Eka Dhamayanti selaku Pelaksana Harian Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menjelaskan bahwa BKSDA beserta masyarakat Desa Nagari Batu Palano dan Koto Baru terus berupaya untuk melakukan evakuasi sebanyak 70 pendaki dari Gunung Marapi setelah erupsi pada pukul 14.54 WIB.

“BKSDA Sumbar beserta masyarakat Nagari (desa) Batu Palano dan Koto Baru sedang berjibaku mengevakuasi pendaki, dan saat ini sedang berusaha menghubungi para pendaki,” kata Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti di Padang

Berdasarkan data terakhir pukul 16.55 WIB, ia menyampaikan bahwa semua pendaki yang naik pada hari Sabtu berjumlah 54 orang dan pada Minggu sebanyak 3 pendaki.

Kini Gunung Marapi termasuk level II atau kategori waspada. Oleh karena itu, pihak berwenang menyarankan masyarakat yang bermukim di sekitar gunung, pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.

Agar meminimalisir munculnya keburukan yang terjadi, BKSDA Sumbar pun memutuskan untuk menutup sistem booking online pendakian Gunung Marapi.

Terdapat juga viral video kondisi pendaki wanita di Marapi bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), seorang mahasiswi Politeknik Negeri Padang dan berasal dari Padang, yang dipenuhi lumpur dengan keadaan lemas.

Ibu Zhafirah, Rani Radelani, pun membenarkan bahwa dalam video yang viral itu merupakan anaknya. Sang ibu pun menjelaskan bahwa video tersebut dikirim oleh Zhafirah melalui handphone pendaki lain yang tercecer.

“Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani. “Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Exit mobile version