Sobat Vero mungkin sudah tahu tentang maraknya penjualan beras sintetis, bahkan sempat menghebohkan Indonesia bebera waktu lalu. Nyatanya memang beras sintetis dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan seperti plastik, resin, dan zat aditif lainnya.
Campuran ini kemudian dibentuk menjadi butiran-butiran kecil yang menyerupai beras asli. Tujuan pembuatan beras sintetis ini umumnya untuk keuntungan ekonomi, karena biaya produksinya jauh lebih murah dibandingkan beras asli.
Apa Bahaya Beras Sintetis Jika Dikonsumsi?
Secara umum, plastik mengandung bahan berbahaya seperti resin dan bioksin. Dengan adanya kandungan plastik yang bukan zat makanan, tidak memiliki nilai gizi dan sifatnya bisa merusak sel beserta jaringan tubuh maka mampu membahayakan organ dalam tubuh.
Ketika masuk ke dalam tubuh, efek buruk yang bisa langsung terasa adalah pada sistem pencernaan. Orang yang hipersensitif, akan langsung merasa tidak nyaman pada perut, seperti kembung, begah, mual, muntah, bahkan menyebabkan diare atau sembelit.
Semua organ tubuh juga terpengaruh. Kandungan berbahaya dalam beras plastik juga mampu memengaruhi sistem reproduksi seperti ovarium, sperma, sistem saraf pusat, dan sel-sel kulit.
Parahnya lagi, seseorang bisa terserang kanker saluran pencernaan yang mengerogoti beberapa organ pencernaan, seperti esofagus, saluran kemih, hati, pankreas, lambung, usus kecil, usus besar, kolon, dan anus.
Pertolongan Pertama Jika Mengonsumsi Beras Sintetis!
Beberapa sumber menyatakan, pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika tak sengaja mengonsumsi beras plastik, adalah dengan meminum air putih sebanyak-banyaknya dan muntahkan.
Tapi jika sudah terlanjur dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang, maka tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali mengobati dampak penyakit yang ditimbulkan dari mengonsumsi beras sintetis.