Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan

Halo Sobat Vero! Kali ini mimin akan membahas suatu kasus yang sedang geger di publik. Langsung aja simak selengkapnya yuk!

Setelah manggung di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, Malaysia, grup Band Radja mendapatkan ancaman pembunuhan oleh salah satu ajudan pejabat. Ian Kasela, vokalis Radja pun membeberkan kronologi ancaman yang mereka terima. Ian Kasela merasa heran karena mereka baru saja perform dan setelah mereka beraksi di atas panggung, personil band Radja dimarahi dan diancam dibunuh.

Pihak penyelenggara acara konser Radja yang berada di Malaysia, Mee2 Events akhirnya memberikan klarifikasi terkait ancaman pembunuhan serta menyampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi. Mereka sangat menyesalkan kejadian tersebut.

“Atas kejadian tersebut pihak Purpuramatah sangat menyayangkan atas apa yang terjadi dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Radja Group. Atas kejadian tersebut kami juga turut menyesalkan karena masalah ini sampai terjadi. Kami tidak ingin acara ini tergores karena masalah itu. Kami juga meminta maaf kepada semua pihak yang berdampak kepada masalah ini,” tulis Mee2 Events dalam Instagram miliknya dilihat detikcom, Selasa 14 Maret 2023.

Hal ini membuat Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzi, buka suara terkait kasus band Radja. Fahmi Fadzi pun menghimbau masyarakat Malaysia untuk berhati-hati dengan kata-kata, terutama secara online, karena dapat dengan mudah disalahartikan oleh orang lain.

“Kami akan mempersilakan polisi melanjutkan penyelidikan mereka. Saya diberitahu bahwa beberapa orang sudah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut, jadi kami akan menunggu informasi baru dari pihak berwenang. Saya pikir kita harus memperhatikan apa yang kita katakan secara online, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Kadang-kadang, apa yang kita anggap lelucon bisa diartikan berbeda oleh orang lain,” kata Fahmi.

Polisi Malaysia telah menangkap dua pria terkait kasus band Radja diancam dibunuh setelah konser pada Sabtu (11/3/2023) malam. Kepala polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, para tersangka berusia 37 dan 48 tahun. Mereka dibawa ke markas polisi distrik selatan Johor Bahru pada Minggu (12/3/2023) pukul 15.30 waktu setempat.

Pelaku ancaman pembunuhan terhadap band Radja di Malaysia sudah meminta maaf. Namun pada Senin 13 Maret 2023, Konsul Jenderal RI di Johor, Sigit S. Widiyanto, mengatakan pihak kepolisian Johor Bahru akan tetap menindaklanjuti kasus ancaman tersebut atas permintaan manajemen Radja.

Meski sempat ditahan, kedua pelaku yakni pimpinan event organizer (EO) di Malaysia dan satu stafnya kini bebas setelah membayar jaminan. Dalam kesempatan itu, Sigit juga menegaskan Konsulat Jenderal RI (KJRI) akan terus mengawal kasus ini sesuai hukum yang berlaku dan ditangani dengan serius. Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki motif ancaman pembunuhan itu.

Ikuti update berita selanjutnya di VeronaNews, sampai jumpa dan terima kasih.