Pemilik nama Husein Ali Rafsanjani menjadi perhatian publik setelah guru muda itu akhirnya mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) usai merasa dirinya diintimidasi karena mencoba membuka praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum penjabat pemerintah Pangandaran.
Saat itu Husein diminta mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (latsar) dengan membayar sebesar Rp 270 ribu untuk biaya transportasi, padahal awalnya dikatakan jika seluruh biaya kegiatan tersebut sudah ditanggung negara.
Dalam video yang diunggah Husein pada akun instagramnya mengatakan bahwa ikut atau tidak ikut, seluruh peserta diharuskan membayar. Padahal saat itu Husein menggunakan sepeda motor dari Pangandaran ke Bandung, namun pada akhirnya Husein membayar sejumlah uang yang ditetapkan.
Setelah proses Latsar para peserta juga ditagih uang sebesar Rp 350 rihu yang tidak jelas untuk keperluan apa. Saat ditagih uang tersebut, Husein mengaku tidak memegang uang karena gajinya selama 3 bulan belum juga dibayarkan dengan alasan akan dirapel. Husein sampai menunjukkan jumlah saldo di rekeningnya untuk membuktikan pada panitia jika dirinya tidak memiliki uang untuk membayar nominal yang diminta kepadanya.
Meraa dirinya tidak terima, Husein pun melaporkan praktik tersebut ke lapor.go.id dengan menyertakan bukti-bukti tagihan tersebut. Setelah semua mendengar berita tersebut, hal itu membuat Husein mengaku bahwa dirinya yang melporkan agar tidak saling tuding.
Husein ditelepon dan dipanggil oleh BPKSDM Pangandaran. Saat di dalam sebuah ruangan, Husein seorang diri dilingkari oleh 12 orang dan merasa dirinya sangat diintimidasi. Saat itu mereka menjelaskan bahwa uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan latsar dialihkan untuk dana Covid-19. Karena merasa janggal, Husein pun meminta surat keterangan pengalihan dana tersebut sebagai bukti untuk menurunkan laporan yang ia buat. Namun pihak BPKSDM tidak bisa menunjukkan, justru berargumen dengan alasan lain.
Dikarenakan tidak ingin berlarut-larut, Husein pun memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai ASN dan dirinya dituding tidak layak menjadi ASN karena masalah faktor kejiwaan.