Anak Autis Menurut Ustad Danu

Sobat Vero tentunya sudah sering mendengar sebutan autisme. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius dan kompleks yang memengaruhi perilaku dan proses berfikir manusia. Gangguan tersebut memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, bersosialisai, belajar dan berperilaku.

Istilah spektrum sendiri mengacu pada gejala dan tingkat keparahan penyakit ini yang berbeda-beda pada tiap penderintanya. Berdasarkan data yang di himpun oleh WHO, autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia hingga saat ini belum ada data yang pasti mengenai jumlah penderita autisme.

Apa penyebab dan gejala dari Autisme?

Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan resiko terjadinya autisme, misalnya kelainan genetik riwayat autisme ,dalam keluarga dan kelahiran prematur.

Gejala yang dapat dialami oleh penderita autisme antaranya gangguan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial, gangguan perilaku seperti melakukan gerakan yang sama secara berulang-ulang. Sensory overload, misalnya karena suara yang terlalu berisik, atau suhu yang sangat dingin atau panas.

Bagaimana menurut Ustad Danu?

Setelah menghadapi beberapa pasien autis, Ustad Danu mendapat beberapa kesimpulan mengenai anak yang mengalami autisme. Salah satu di antaranya adalah adanya masalah antara orang tua si anak dan kakek nenek dari si anak. Dari beberapa kasus autis pada anak menimbulkan anak sering tantrum atau terlampau aktif, namun kesulitan untuk mengutarakan keinginan atau perasaannya melalui ucapan.

Sobat Vero, Ustad Danu menceritakan bahwa kasus anak autisme disebabkan orang tua si anak memiliki masalah atau memendam rasa marah pada kakek nenek dari si anak tersebut. Baik itu orang tua mereka ataupun mertua mereka.

Awal mula perselisihan orang tua dan kakek nenek tersebut membuat orang tua merasa dendam atau menyimpam amarah dan menghindari interaksi atau obrolan dengan orangtua mereka. 

Sementara itu, perilaku menghindari interaksi atau obrolan jadi penyebab anak kesulitan untuk berbicara. 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk kesembuhan si anak adalah dengan cara orang tua si anak meminta maaf kepada kakek nenek dari anak yang menderita autisme, kemudian mulai kembali berinteraksi dan mengobrol dengan mereka.

Ustad Danu mengatakan banyak kasus awal terjadinya anak autis , dikarenakan ketika orang tua hamil memiliki amarah atau rasa kesal terhadap orang tua mereka. Menurutnya selama menangani anak autisme disebabkan hal tersebut.

Kalau menurut Sobat Vero sendiri bagaimana tentang pendapat Ustad Danu?

Exit mobile version