Sinopsis Seputih Cinta Semerah Dusta Episode 14

Gisel ngancem mau mati, lari ke jalanan. Farel panik, segera tarik Giselle! Farel nyuruh satpam awasin Gisel, dia pun pergi. Eva ngajakin ngopi tuk tanda terima kasih. Mereka lalu ngobrol ngalor-ngidul tukeran nomor. Doni ngaku kaya dan sukses depan Eva. 

Giselle menuduh bahwa Amanda yang sudah mempengaruhi Farrel. Giselle berusaha menyerang Amanda namun Amanda berhasil mengelak. Dan yang membuat Giselle semakin marah, Farrel justru melindungi Amanda dan membawanya pergi.  Giselle geram dan terus mengejar mereka.namun saat mengejar Giselle menabrak gerobak pedagang. Giselle kehilangan mereka.

Giselle mendatangi rumah Farrel sambil menangis-nangis minta dikasihani karena Farrela asudah batalin pertunangannya.  Orang rumah Farrel shock, tapi tidak dengan Mira. Mira malah maki-maki Giselle bahwa ini kena batunya. Karena dulu pun Giselle merusak pernikahan Farrel dan Tasya.  Giselle semakin shock ketika Farrel di depan seluruh keluarganya menegaskan pertunangannya yang batal.

Amanda menemani Rangga mencari tau masa lalunya. Mereka menedatangi panti asuhan tempat Rangga dulu. Bu panti pun berusaha mengingat saat Ia menemukan Rangga, namun di sekitar daerah itu tidak ada kecelakaan. Seperti yang Rangga tanyakan.. Akhirnya Rangga pulang dari panti asuhan tanpa membawa informasi tentang masa lalu apapun. Rangga saat ini 

Heru kaget saat mengetahui bahwa Rani  punya hutang dan sampai berurusan dengan Debt Collector. Dan Ia semakin geram karena itu semua karena Doni. Heru marah besar pada Doni dan memintanya melunasi hutangnya. Jika tidak Doni harus bercerai dari Rani. Doni dan Rani shock.

Amanda dan Rangga di kantor polisi, tanya soal kecelakaan di tanggal Rangga ditemukan. Polisi mengecek berkas kecelakaan Armand, dan mengatakan bahwa Polisi yang saat itu menangani sudah meninggal. Dari keterangan yang didapat, itu adalah kecelakaan tunggal akibat rem blong, korbannya meninggal semua, dan gak ada laporan soal anak hilang, di sini korban dinyatakan tewas semua. Lagi-lagi Rangga kecewa.