Top 5 Film Emil Heradi, Mulai dari Astrada Hingga Debut Sutradara!

Emil Heradi adalah seorang sutradara film kenamaan yang sudah berhasil mengantarkan beberapa film menjadi yang terlaris, bahkan berhasil memenangkan berbagai kategori penghargaan. Emil sendiri sebenarnya sudah tertarik dengan dunia filmografi sejak tahun 1998. Dia bahkan membawa kamera saat kerusuhan agar dapat mengabadikannya.

Hingga akhirnya pada tahun 2007, Emil mulai debut filmografinya sebagai asisten sutradara dalam film Get Married. Tentu kalian tidak asing bukan dengan film yang diperankan Mae and the gank ini?

Baiklah langsung saja Sobat Vero, berikut beberapa film karya Emil Heradi yang sayang untuk dilewatkan!

Get Married (2007)

Emil berperan sebagai astrada sekaligus mengawali debut karirnya dalam dunia filmografi Indonesia. Film ini mendulang sukses besar, bahkan dibuat versi sinetron atau series. Film ini menceritakan tentang 4 sahabat yang merasa mereka adalah manusia paling sial di muka bumi.

Konflik dimulai ketika orangtua Mae yang diperankan Nirina Zubir ingin menjodohkan anaknya. Namun ditolak oleh Mae karena hal itu tidak sesuai dengan keinginannya.

Ada pula teman Mae Eman yang diperankan Aming yang ingin menjadi politikus, tapi justru dimasukkan ke pesantren oleh orang tuanya.

Sementara Beni yang diperankan Ringgo Agus Rahman dan Guntoro yang diperankan Desta ingin menjadi petinju serta pelaut, namun harus puas dengan karier mereka di bidang pertanian dan komputer.

Apakah yang terjadi pada Mae dan ketiga sahabatnya? Mampukah mereka semua akhirnya meraih mimpinya masing-masing dan membantu Mae agar tidak dijodohkan?

Hati Merdeka: Merah Putih III (2011)

Film selanjutnya, masih sebagai asisten sutradara, berkisah tentang sekumpulan kadet yang berhasil lolos dari tentara Belanda dan memilih meneruskan perjuangan secara gerilya. Film ini mengambil latar saat masa revolusi di Indonesia sekitar tahun 1947-1948.

Sekelompok kadet tersebut menjadi pasukan gerilya elit setelah kejadian pembunuhan massal para calon prajurit di tahun 1947. Setelah misi mereka selesai, kesetiaan kelompok ini pun kembali diuji dengan mundurnya pimpinan mereka, Amir dari Angkatan Darat.

Tanpa pimpinan mereka pun membawa dendam dalam perjalanan misi ke Bali tempat Dayan yang bisu tinggal, untuk membalas dendam kepada Belanda.

Mereka dikirim ke Bali untuk membunuh Kolonel Raymer yang memang telah membunuh keluarga Tomas pada awal trilogi film ini. Tomas pun dipilih sebagai pemimpin baru. Menghadapi meriam kapal perang Belanda, Marius pun harus mengatasi rasa takutnya untuk melawan Tomas memperebutkan Senja, gadis berdarah biru.

Setelah sampai di Bali, kelompok ini pun menyelamatkan Dayu dari kekejaman Kolonel Raymer. Namun, salah satu dari kelompok kadet hampir mati terbunuh.

Saat teman mereka sedang berjuang antara hidup dan mati, kelompok kadet bertemu dengan pemimpin pemberontak bawah tanah Wayan Suta. Apa yang akan terjadi selanjutnya pada mereka?

Night Bus (2017)

Film ini terinspirasi dari cerita Rifnu Wikana dan dalam film ini Rifnu berperan sebagai penulis naskah. Berkisah tentang perjalanan menuju Sampar, sebuah kota dengan banyak sumber daya dan dijaga ketat oleh tentara. Selain kaya sumber alam, rupanya Sampar juga menjadi wilayah konflik.

Pada suatu hari, rupanya bus yang membawa rombongan ke Sampar berisi seseorang pembawa pesan penting atau agen. Tentu saja perjalanan tidak akan seperti biasanya. Agen ini dicari oleh kedua pihak yang bertikai. Seluruh penumpang harus berjuang selamat dari desingan peluru.

Puncak konflik film ini justru karena adanya pihak yang tidak ingin konflik selesai. Mereka adalah kaum-kaum oportunis yang memelihara konflik. Meski dalam penayangannya hanya mampu meraih 20 ribu penonton, tapi Night Bus berhasil mengantongi sejumlah penghargaan bergengsi sebagai film Cerita Panjang Terbaik pada Festival Film Indonesia.

Romeo Ingkar Janji

Film ini bercerita tentang seniman tato bernama Romeo yang diperankan Morgan Oey, ia menjalin hubungan dengan Agatha yang diperankan Valerie Thomas. Namun masalahnya adalah mereka memiliki latar belakang keluarga yang disfungsional.

Agatha terbangun dan mendengar perseteruan antara Oma Suci yang diperankan Widyawati Sophian dengan ayahnya, Adrian  yang diperankan Donny Damara.

Sebagai keturunan ningrat, Oma Suci yang otoriter selalu ingin memegang kendali atas pilihan hidup Adrian, anaknya. Oma Suci kecewa dengan Adrian yang memilih untuk menikahi perempuan dengan latar belakang yang tak sesuai dengan keinginannya.

Setelah Istri Adrian pergi meninggalkan rumah, sikap dingin Oma Suci pun berpindah pada Agatha. Hidup di tengah keluarga yang dingin di bawah aturan-aturan neneknya, membuat Agatha tak pernah merasakan kebahagiaan dan cinta.

Hingga suatu hari, Agatha bertemu Romeo yang sedang menggambar sketsa pemandangan di pinggir danau.

Pertemuan itu membawa mereka semakin dekat dan intim, karena keduanya menyadari mereka memiliki kisah hidup yang hampir sama. Benih-benih cinta mulai tumbuh, namun perjalanan cinta mereka tidak semulus yang diharapkan. Apakah yang akan terjadi pada keduanya?

Kupu-kupu Kertas (2024)

Film terbaru yang disutradarai oleh Emil Heradi ini terinspirasi dari pemberontakan G30SPKI silam. Konflik besar film ini adalah jalinan asmara antara anak tokoh NU dengan anak tokoh PKI.

Dengan latar Banyuwangi di tahun 1965, tentang Ikhsan yang diperankan oleh Chicco Kurniawan anak yang lahir di keluarga NU. Tanpa terduga ia menjalin hubungan dengan wanita bernama Ning yang diperankan Amanda Manopo, gadis cantik yang dibesarkan dalam keluarga anggota PKI.

Awalnya Ikhsan tidak terlalu peduli dengan perbedaan latar belakang keluarga mereka. Hingga suatu hari, terjadi pertikaian mengerikan yang melibatkan Rasyid yang diperankan Samo Rafael, kakak Ikhsan bersama puluhan anak muda Ansor lainnya, dicegat dan dibunuh oleh simpatisan PKI pimpinan Rekoso yang diperankan Iwa K, ayah dari Ning dan kaki tangannya, Busok yang diperankan Reza Oktovian.

Keluarga Ikhsan pun jadi korban pembantaian PKI. Ia dihadapkan dengan kebimbangan. Dalam situasi yang semakin genting Ikhsan mengajak Ning lari dari massa yang akan membalas dendam.

Mampukah Ikhsan menyelamatkan nyawa Ning atau justru dia membalaskan dendam keluarganya yang dibantai? Apakah cinta Ikhsan dan Ning bisa berakhir bahagia?

Itulah top 5 film dari Emil Heradi yang sudah tayang. Adakah favorit Sobat Vero salah satunya?