After The Scandal (Chapter 3)

1 JAM SETELAH SKANDAL TERSEBAR…

Rhea terduduk di sofa dalam ruangan kantornya. Di hadapannya masih ada Diar yang dari tadi membalas semua chat masuk dari klien  dan di sampingnya, Carly menyiapkan sarapan Rhea.  Akibat skandal yang sudah keluar 1 jam yang lalu, membuat partner dan investor menghubungi kantor. 

Darren berada di meja Rhea dan melakukan negosiasi di telpon didampingi oleh ajudannya, Abra, pria yang sudah bekerja bersama Darren selama sepuluh tahun. Darren menutup telepon, menutup mata sejenak dan menghela nafas yang panjang. Dia menatap putri sulungnya dengan berat. 

“Tolong tinggalkan kami berdua.” Darren dengan ekspresi datar dan beratnya hanya menatap ke Rhea yang sedari tadi menggenggam mug-nya.

Semua keluar dari ruangan Rhea dengan diam. Darren segera duduk di sofa samping Rhea.

“Kamu benar-benar melakukan itu, Rhea?”

“Jujur, aku ngga inget, pa. Aku yakin malam itu, aku hanya sendiri.” 

“Apa yang kamu minum?” 

Mocktail.”

“Seberapa banyak?”

“Enam gelas, pa.” 

“Bodoh.” 

Darren mengusap wajahnya berkali-kali. Rhea sendiri merasa menyesal dan masih mengingat apa yang terjadi. 

“Siapa pria itu, Rhea?”

“Rhea benar-benar ngga inget, pa. Rhea terbangun sendirian di kamar. Ngga ada tanda-tanda kehidupan di kamar Rhea.” 

“Yaa kamu ngga bakalan inget lah, enam gelas vodka dan pasti kamu juga meneguk wine sama temen-temen kamu. Kamu dilucuti pakaiannya juga mungkin kamu ngga akan sadar!” 

“Ngga gitu, pa! Rhea masih bisa masuk kamar sendirian tanpa bantuan siapapun. Walaupun sempoyongan tapi Rhea ngga minta bantuan siapa-siapa!” 

“Okay, let’s say pria ini punya akses ke kamar hotel kamu dan dia menyelusup masuk ketika kamu tertidur. Would it be that possible?” 

“Tapi akses pintu cuma punya Rhea, pa!”

Who knows, Rhe? Ada 4 orang bridesmaid dan 2 orang kru foto di bridal shower kamu. Semua orang bisa aja menjadi tersangka!” 

“Pa, Windy dan Flo itu sahabat aku, Prita, Danish juga partner yang baik. Kru foto EO yang biasa aku pakai. Mereka udah jadi orang kepercayaan Rhea.” Rhea dengan tegas mengucapkan itu semua kepada Darren. 

“DARI AWAL PAPA SUDAH BILANG SUPAYA KAMU NGGA MEMPERCAYAI SIAPAPUN, RHEA!” kali ini Darren benar-benar marah dan membuat Rhea kaget. Tetapi Rhea tak gentar dan masih merasa dirinya benar. 

 

Suasana diam beberapa menit  tercipta di antara mereka membuat kecanggungan luar biasa. Hingga, suara ketukan pintu terdengar dari luar dan Abra masuk sambil mengangguk permisi. 

Dia mengulurkan iPad-nya dan menunjukkan sesuatu pada Darren. Sebuah headline berita baru diperlihatkan.

“SAYA TIDAK MENYANGKA DIA MELAKUKANNYA PADA ANAK SAYA” dilansir dari portal berita yang berhasil menemui Valeria Antoine. Dalam artikelnya, Valeria mengaku sedih anaknya diselingkuhi perempuan yang dicintainya. Artikel lain membenarkan kalau Ocean mencintai Rhea. 

“ANAK SAYA BENAR-BENAR MENCINTAI DIA YANG KADANG CUEK” artikel lainnya mengatakan hal ini seolah Rhea benar-benar salah. Setelah Darren membacanya dia langsung melempar iPad itu ke lantai. Rhea mengambil iPad-nya dan membaca semua artikel itu. Rhea hanya meremas bajunya sendiri seolah meluapkan kesalnya. 

“Bisa-bisanya mereka membuat drama ini!” Darren memukul tembok ruangan Rhea dengan cukup kencang dengan kepalan tangannya. Kemudian, Darren “Sekarang apa yang akan kamu lakukan Rhea?” 

Rhea melirik ke Darren dengan tatapan yang cukup tegang, “Kalo papa bilang jangan percaya siapapun, trus apa papa percaya sama aku?” 

Darren hanya tertegun tidak tau apa yang akan diucapkannya karena dalam lubuk hatinya dia percaya kalau Rhea tidak mungkin melakukan hal itu.  

“Biar Rhea urus dulu semuanya sendiri, pa!” 

Rhea enggan melihat papanya lagi lalu pergi membawa tasnya keluar.

***

Matahari siang langsung menyorot salah satu gedung tua yang tetap bertahan kokoh dengan desain Victorian Era, hanya memiliki 15 lantai tetapi tetap menjadi sorotan public karena desainnya. Tampak tulisan TERRA MODE berada di paling atas gedung. Keluarga Antoine khususnya, Regan, papa dari Ocean adalah penganut desain bergaya lama. Lobby utamanya didesain dengan gaya renaissance. Ocean pernah mengeluhkan pada Rhea kalau usaha Regan lama-lama bisa tidak dilirik karena tidak mengikuti perkembangan zaman. Tetapi Regan tetap pada pendiriannya, mau siapapun nanti yang akan memegang tahta kekuasaan TERRA MODE, gayanya akan tetap seperti itu. 

Rhea masuk ke dalam TERRA MODE dengan tetap mendongakkan dagunya. Dia berjalan di antara para karyawan yang mau keluar untuk makan siang. Mereka semua tidak ada yang tidak melihatnya dengan tatapan mendelik, judgmental atau biasa saja. Rhea langsung berjalan dengan datar ke arah lift lalu mengeluarkan kartu yang diberikan oleh keluarga Antoine untuk menggunakan lift khusus BOD (Board of Director). Tetapi, kali ini kartunya terus menolak untuk berfungsi. Sampai dua orang bagian resepsionis menghampirinya. 

“Maaf bu Rhea, Pak Regan sudah menutup akses untuk ibu.” 

“Saya mau ketemu sama Ocean.” 

“Iya bu, maaf ngga bisa.” 

Rhea sebenarnya tau kalau skandal ini pasti sudah menghilangkan kepercayaan keluarga Antoine kepadanya. 

“Ocean jam berapa ke kantor?” 

“Jam 10 tadi, bu.” 

Rhea tidak ambil pusing dan segera berjalan ke arah tangga darurat. Dua orang bagian resepsionis mau menyusulnya tetapi Rhea yang memakai heels 7 cm itu tetap melangkah dengan cepat. 

“Bu, kami mohon jangan memaksa. Tidak ada satupun dari mereka yang mau menemui ibu.” 

Rhea tidak peduli dan tetap berjalan menaiki anak tangga. Wajahnya penuh rasa kecewa, karena mempertanyakan kenapa sebegitu mudahnya keluarga Antoine percaya pada pemberitaan itu. Namun, Rhea tidak gentar dan terus berjalan menuju lantai 10 diikuti oleh dua orang resepsionis itu.

Sebuah pintu terbuka, tampak seperti ada kebun kecil yang berisi bunga-bunga dan tanaman indah lainnya. Hanya di lantai itu saja, ada bagian yang terbuka dan sengaja dibuat untuk para BOD itu bersantai. Tampak hanya ada 1 orang yang menatap langit, yaitu Ocean Antoine. Balkon lantai 10 itu menjadi tempatnya bernafas sejenak melepaskan penatnya.  Dia adalah sosoknya yang tidak begitu tinggi, tetapi cukup proporsional untuk seorang lelaki, memiliki wajah yang tampan namun selalu tersirat kekhawatiran dalam rautnya. Ocean adalah anak terakhir dari dua bersaudara Antoine. Kakak pertamanya, Starla, ikut dengan suaminya membangun start up di Finlandia yang menguasai bidang desain interior. Starla dan suaminya tidak ingin mengambil TERRA MODE karena mereka sudah nyaman dengan system kerja  perusahaan di sana. Jadi, Ocean pun seperti agak terpaksa untuk mengambil tahta itu. 

“Sean!” Suara Rhea yang cukup tersengal menatap Ocean dengan berusaha tegar. Dua resepsionis di belakangnya tersengal juga. Ocean menatap Rhea dengan cukup terkejut. 

“Pak, maaf, tetapi bu Rhea bersikeras masuk lewat tangga darurat.” 

“Gak apa-apa. Kalian boleh turun.” 

Dua resepsionis itu pergi dengan masih tersengal. Kemudian, Rhea berjalan mendekat pada Ocean, namun raut wajah khawatir Ocean tidak hilang. 

“Saya tidak melakukan apa yang kamu lihat dalam pemberitaan.”  

Ocean masih terdiam menatap ke depan seperti enggan untuk berbicara. 

“Saya yakin, ini jebakan dari orang yang tidak menyukai saya, Sean.” Rhea kembali menambahkan untuk meyakinkan Ocean. Hingga, Ocean akhirnya menatap Rhea. 

“Kamu tau kan, apa yang harus saya lakukan untuk perusahaan keluarga saya ini? Kenapa kamu sampai ngga hati-hati dalam bertindak, Rhea?” Ocean kali ini menatap dengan serius. Rhea sama sekali tidak terima dengan ucapan Ocean. 

“Saya tau saya mabuk malam itu, tetapi saya benar-benar sadar tidak ada orang lain di kamar saya.” Rhea menahan rasa kesal tetapi berusaha tetap sabar. Kemudian Ocean mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan sesuatu dari gallery. Dia mendapatkan beberapa foto yang lebih jelas dari seorang yang mengaku reporter portal berita. Rhea sempat terduduk lemas di tempat tidur dan lelaki itu sudah ada di sampingnya dengan telanjang dada. Tetapi wajah lelaki itu tidak kelihatan sama sekali. Rhea begitu terkejut. 

“Kamu akan percaya ini, Sean? Saya sama sekali tidak ingat!” 

“Saya ngga punya waktu untuk itu, Rhe. Yang harus saya lakukan saat ini hanya meninggalkan persetujuan pernikahan bisnis kita. Karena ini akan membahayakan Terra Mode. Saya juga berat dan sekaligus kecewa melihat berita itu. Saya harap kamu bisa menyelesaikannya dengan baik.” Ocean beranjak melangkah pergi meninggalkan Rhea di rooftop sendirian. 

Dalam seketika, tubuh Rhea seperti dididihkan dan ingatannya kembali saat ibunya pergi meninggalkan dia, Darren dan adiknya yang masih kecil. Rhea bahkan tidak sanggup untuk menangis, karena dipenuhi amarah. Rhea tau kalau beban Ocean terhadap perusahaannya juga berat, tetapi dalam kurang lebih dari setahun ini, Rhea akhirnya dapat menerima Ocean sebagai partner yang membuatnya nyaman. Sekarang, bagaimana bisa Ocean benar-benar tidak mempercayainya karena perkataan orang lain. Rhea tidak berbicara cinta, tetapi kepercayaan yang dibangun antara partner. 

“SAYA BENCI IBU SAYA DAN SEKARANG KAMU!” Rhea tiba-tiba saja berteriak seperti itu kepada Ocean. Ocean sempat terhenti namun dengan berat dia melangkah pergi. 

 

Sebuah mata memandangi dari jendela lantai 12, walaupun percakapan tidak terdengar, namun dia dapat tau kalau pasangan itu berpisah. Mata tersebut milik Regan Antoine. Dia menyeringai dan mengangguk seakan salut pada anak bungsunya yang dapat melakukan hal itu kepada Andrhea Jocelyn. 

***

Rhea berjalan di tengah koridor kantor yang sibuk dengan dering telepon dan bagaimana para karyawannya menindaklanjuti tindakan skandal Rhea. Kali ini mereka benar-benar memandang Rhea dengan tidak hormat bahkan mengacuhkannya. Rhea tetap berjalan tidak gentar dan menatap ke depan. Kemudian, saat tau Rhea kembali, Diar segera mengikutinya ke ruangan. Keduanya masuk ke ruangan dan Diar menutup pintunya. 

“Rhe, lo darimana aja sih? lo itu seharusnya ngga keluar.” Diar akhirnya berbicara leluasa pada Rhea saat tidak ada siapa-siapa. Diar ini adalah seniornya saat S2, dan lebih tua 2 tahun dari Rhea. Kalau bukan karena sandwich generation yang dialami Diar, dan portfolio, mungkin Diar bisa saja pergi dari ELGANC. Hubungan mereka seperti anjing dan kucing, konfliknya tidak tertebak. Mereka bisa menjadi partner yang baik, sekaligus sangat kejam akan keduanya. 

“Gue ketemu Ocean.” 

Mendengar itu, Diar berdecak, “Itu bukan hal yang harus lo lakukan, Rhea! Buat apa memohon sama yang pada dasarnya gak punya apa-apa!” 

“Gue ngga mau denger lo sekarang. Lo mending keluar!” 

Diar menghela nafas kembali hingga dering notifikasi bersamaan muncul dari handphone keduanya. Sebuah artikel baru muncul dengan pemberitaan yang diambil dari Darren Arkadian. 

“PERNIKAHAN ANAK SAYA DAN OCEAN ADALAH PERNIKAHAN BISNIS” 

Artikel tersebut menjelaskan kalau Darren ingin melawan pernyataan keluarga Antoine yang mengada-ada. Walaupun tampaknya pernyataan ini akan membuat pihak Rhea juga dirugikan, tetapi Darren menekankan putrinya tidak melakukan hal tersebut. Pihak ELGANC sedang mengusut siapa pelaku kecurangan terhadap Rhea. Dalam kolom komentar, netizen sudah seperti berebut komen.

“Crazy Rich War family nih seru!” 

“Ini sih melindungi dari kesalahan putrinya sendiri! Udah tau salah masih ngelak!” 

“Gimana perasaan uri Ocean Oppa yaaa?” 

“The Real pernikahan bisnis! Harusnya keluarga cowok gausah sampe bilang emang bener-bener cinta lah!” 

“Ayo Andrhea, angkat suara!”

“Klarifikasi Andrhea Jocelyn, kabarin kalo udah biru!”  

“GILA! TIPUAN SKENARIO PERNIKAHAN BISNIS! GILA! NGEBANGUN IMAGENYA GIMANA” 

Mata Rhea cukup berkaca-kaca melihat keputusan papanya yang sepihak. Namun, Rhea tidak dapat menyembunyikan kalau ada rasa marah yang terpuaskan ketika Darren mengungkapkan pernikahan bisnis. Itu berarti mereka akan sama-sama hancur. Di antara hati Rhea yang sudah hancur.  Tetapi, akhirnya Rhea tau kalau papanya tetap akan melindungi dirinya. Kemudian, notifikasi chat datang dari handphone Rhea. Sebuah nomor tak dikenal mengirimkan sebuah foto yang diambil pada dini hari. Tampak dalam foto itu adalah Flo yang melewati kamar Rhea sambil menelpon. Setelah Rhea terkejut melihat foto itu, pesan dari papanya pun muncul. 

“Papa tidak main-main untuk mengusut siapa yang berlaku begitu terhadap kamu. Kamu harus berhati-hati dengan teman-teman terdekatmu. Tidak ada yang kamu dapat percaya.” 

Pertahanan Andrhea yang dulu cukup kuat dengan segala macam tekanan dari mana-mana, kali itu benar-benar menjadi tahap yang membuatnya sangat insecure. Diar paham kalau kondisi Rhea sedang mengalami mental breakdown, tetapi sebagai PR dari ELGANC dia harus bisa membuat Rhea bangkit. 

“Rhe, lo harus bikin video klarifikasi atau besok lo hadir di Jakarta X Beauty. Kalo lo memang gak pernah ngelakuin itu, the only thing to do adalah tampil di public as usual.”  

Rhea tertegun sejenak lalu pergi meninggalkan ruangannya dengan semaunya. Diar enggan menyusul karena posisi ini sama sekali tidak akan menguntungkannya.

Rhea keluar dari lobby dan menemukan banyaknya wartawan juga awak media yang sudah menunggunya.  Security kantor sudah dikerahkan untuk menghalang Rhea, tetapi masyarakat pun ikut melihat kerumunan di depan kantor ELGANC. Alhasil Rhea terdesak di tengah-tengah. Hingga, salah satu tangan menariknya dari kerumunan. Rhea tidak sempat melihat mukanya, yang pasti dia adalah pria yang memakai jas berwarna khaki atau cream. Jasnya melindungi tangannya yang menarik Rhea sehingga kamera tidak dapat menangkapnya. Dia terus berjalan menarik dan melindungi Rhea sampai kepalanya pun terbentur oleh kamera dari wartawan dan reporter.  

Dalam beberapa detik ditarik oleh pria itu, Rhea merasa memiliki secercah harapan yang membuat hatinya cukup luluh. Hingga, waktu dalam dunia berjalan kembali lagi dan dia sudah masuk mobilnya. Pria itu menaiki mobilnya sendiri yang ada di depan Rhea. Rhea penasaran dengan siapa pria itu. Dia pun meminta supirnya untuk menyusulnya. 

“Ikuti dia pak. Saya ingin tau siapa dia.”