Senang Sesaat! 5 Risiko Menjalin Hubungan Friends with Benefits

Friends with benefits (FWB) merupakan istilah yang menggambarkan hubungan pertemanan antara pria dan wanita yang dijalin tanpa adanya komitmen, termasuk komitmen untuk menjalin hubungan romantis. Hubungan ini biasanya dijalin oleh dua orang yang memiliki ketertarikan seksual satu sama lain, namun tidak ingin terikat dalam hubungan yang serius.

Meskipun hubungan FWB dapat menjadi alternatif bagi orang-orang yang ingin memenuhi kebutuhan seksualnya tanpa harus terikat dalam hubungan romantis nih Sobat Vero, namun hubungan ini juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan.

1. Hubungan hanya bersifat sementara

Salah satu risiko utama dari hubungan FWB adalah hubungan ini hanya bersifat sementara. Hal ini karena hubungan FWB tidak dibangun atas dasar komitmen, sehingga salah satu pihak atau kedua belah pihak dapat memutuskan hubungan kapan saja.

2. Perasaan suka yang tak berbalas

Risiko lain yang dapat terjadi dalam hubungan FWB adalah salah satu pihak atau kedua belah pihak dapat mengembangkan perasaan suka yang tak berbalas. Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemburu, kesedihan, atau bahkan depresi.

3. Risiko terinfeksi penyakit menular seksual

Hubungan seksual merupakan salah satu faktor risiko utama penularan penyakit menular seksual (PMS). Oleh karena itu, orang yang menjalani hubungan FWB perlu berhati-hati untuk mencegah penularan PMS, misalnya dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.

PMS yang dapat ditularkan melalui hubungan FWB antara lain:

  • Sifilis
  • Gonore
  • Klamidia
  • Herpes
  • HIV/AIDS

Walaupun pakai kondom, risiko terjangkit PMS tentu tetap ada, jadi sebaiknya tidak pernah melakukan hubungan seksual secara sembarangan dan berganti-ganti pasangan.

4. Risiko kehamilan yang tidak diinginkan

Jika salah satu pihak wanita dalam hubungan FWB tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka ada risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini dapat menyebabkan masalah psikologis, sosial, dan ekonomi bagi kedua belah pihak. Apalagi anak dalam kandungan yang tidak bersalah, kelak akan jadi disalahkan karena hubungan terlarang orang tuanya.

5. Kesulitan untuk menjaga batasan

Hubungan FWB dapat menjadi sulit untuk dijaga batasnya, terutama jika kedua belah pihak memiliki ketertarikan emosional yang kuat satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan salah satu pihak atau kedua belah pihak mengembangkan perasaan yang lebih dari sekedar teman.

Pada akhirnya FWB akan terasa berat dan menyakitkan entah untuk salah satu pihak atau kedua belah pihak nih Sobat Vero. Belum lagi jika pasangan FWB kalian sudah berkeluarga, apa tidak tambah berbahaya?