Punya Orang Tua Manja? Kenali Ciri-ciri Emotionally Immature Parents

Orang tua yang secara emosional tidak matang, atau emotionally immature parents, adalah orang tua yang kesulitan untuk mengekspresikan dan mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat. Hal ini dapat berdampak negatif pada anak-anak mereka, yang dapat mengalami kesulitan untuk mengembangkan keterampilan emosional yang sehat.

Ketika Sobat Vero kerap jadi tempat curhat dan sering dijadikan sosok pengambil keputusan dalam rumah tangga orang tua kalian, bisa jadi itu karena orang tua kalian termasuk orang tua yang belum matang secara emosional.

Kenali ciri-ciri emotionally immature parents

  • Mendorong dan mengatur anak

Orang tua dengan tipe ini merasa bahwa hanya mereka yang mampu mengatur anak mereka. Mereka seringkali mengatur anak tanpa mendengarkan keinginan anak mereka. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak memiliki otonomi dan tidak dihargai.

  • Lalai atau pasif

Orang tua dengan tipe ini tidak memberikan bimbingan atau dukungan yang cukup bagi anak-anak mereka. Mereka mungkin sering meninggalkan anak mereka sendirian atau tidak menanggapi kebutuhan mereka. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak aman dan tidak didukung.

  • Emosinya tidak stabil

Orang tua dengan tipe ini sering kali mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Mereka mungkin mudah marah, kesal, atau sedih. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak siap. Karena harus menghadapi mood orang tuanya yang kerap berubah.

  • Tidak bertanggung jawab

Orang tua dengan tipe ini sering kali tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka mungkin menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka atau tidak mengambil tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak aman dan tidak dicintai.

Atau bahkan melimpahkan tanggung jawab tersebut pada anak, menyerahkan keputusan dalam rumah tangga pada anaknya.

  • Manipulatif

Orang tua dengan tipe ini sering kali menggunakan manipulasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin menggunakan guilt trip, gaslighting, atau ancaman untuk mengendalikan anak-anak mereka. Hal ini dapat membuat anak merasa bersalah, bingung, dan tidak aman.

  • Perfeksionis

Orang tua dengan tipe ini memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Mereka mungkin sering mengkritik anak-anak mereka atau menuntut mereka untuk menjadi sempurna. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak mampu dan tidak berharga.

  • Tidak peka terhadap kebutuhan anak

Orang tua dengan tipe ini tidak peka terhadap kebutuhan anak-anak mereka. Mereka mungkin tidak menyadari bagaimana perasaan anak-anak mereka atau bagaimana cara memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.

Hal yang terjadi jika anak-anak dibesarkan oleh emotionally immature parents

  • Gangguan emosional

Anak-anak dari emotionally immature parents lebih berisiko untuk mengalami gangguan emosional, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian.

  • Masalah perilaku

Anak-anak dari emotionally immature parents juga lebih berisiko untuk mengalami masalah perilaku, seperti agresi, keterlambatan perkembangan, dan masalah belajar.

  • Masalah hubungan

Anak-anak dari emotionally immature parents juga lebih berisiko untuk mengalami masalah hubungan di masa dewasa, seperti kesulitan untuk menjalin hubungan yang sehat dan merasa tidak aman dalam hubungan.

Tips untuk menghadapi emotionally immature parents

  • Bicaralah dengan orang yang dipercayai

Berbicara dengan orang yang kalian percayai, seperti teman, keluarga, atau terapis, dapat membantu untuk memahami apa yang kalian alami dan mendapatkan dukungan.

  • Pelajari tentang emotionally immature parents

Mempelajari tentang emotionally immature parents dapat membantu untuk memahami mengapa orang tua kalian berperilaku seperti itu.

  • Cari bantuan profesional

Jika kalian merasa kesulitan untuk mengatasi masalah yang dialami, cari bantuan profesional dari terapis.

Memiliki emotionally immature parents dapat menjadi pengalaman yang sulit. Namun, dengan memahami apa yang kalian alami dan mendapatkan dukungan, kalian dapat mengatasinya dan mengembangkan keterampilan emosional yang sehat.