Sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna, kita pasti tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan. Maka dari itu, Sobat Vero perlu tahu cara taubat nasuha.
Taubat nasuha adalah taubat yang benar-benar dilakukan dengan melibatkan hati, perasaan, dan segala tindakan yang kita lakukan.
Ustad Adi Hidayat terangkan salah satu cara taubat adalah disegerakan. Maksud dari disegerakan menurut Ustad Adi Hidayat dalam cara taubat yang benar yaitu segeralah bertaubat jika telah melakukan dosa. Ustad Adi Hidayat menjelaskan jika menunda-nunda taubat sangat berbahaya, sehingga harus disegerakan.
Selain disegerakan, masih ada beberapa cara taubat yang benar yang dijelaskan oleh Ustad Adi Hidayat.
1. Disegerakan
Setelah melakukan dan menyadari kalau kita telah membuat kesalahan, kita harus langsung menyegerakan taubat kita. Menunda-nunda taubat adalah hal yang berbahaya untuk kita.
Surat Annisa ayat 17
“Innamat tawbatu ‘alallaahi lillaziina ya’maluunas suuu’a bijahaalatin summa yatuubuuna min qariibin faulaaika yatuubul laahu ‘alaihim; wa kaanal laahu ‘Aliiman Hakiimaa”
Artinya: “Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena bodoh, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana.”
2. Mengakui Kesalahan Yang Dilakukan
Kata ‘taubat’ sendiri sebenarnya mengandung arti ‘pengakuan’ atau mengakui kesalahan yang pernah dikerjakan. Setelah mengakui kesalahan yang kita buat, sesalilah perbuatan tersebut. Karena dengan menyesali kesalahan, kita pun jadi merasa kalau perbuatan yang kita buat itu memang keliru.
Surat Annisa ayat 18
“Wa laisatit tawbatu lillaziina ya’maluunas saiyiaati hattaaa izaa hadara ahadahumul mawtu qoola innii tubtul ‘aana wa lallaziina yamuutuuna wa hum kuffaar; ulaaa’ika a’tadnaa lahum ‘azaaban aliimaa.”
Artinya: “Dan tobat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, “Saya benar-benar bertobat sekarang.” Dan tidak (pula diterima tobat) dari orang-orang yang meninggal sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih. ”
“Jika ada yang mengulang kesalahan yang serupa atau ada yang salah pada kebaikannya artinya taubatnya belum diterima,” jelas Ustad Adi Hidayat.
3. Berjanji Untuk Tidak Mengulangi Kesalahan Dan Diganti Dengan Amal Sholeh
Setelah kita menyegerakan taubat serta mengakui dan menyesali kesalahan kita, sangat penting untuk berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Selain tiga langkah taubat nasuha di atas, Ustad Adi Hidayat juga membahas tentang sholat taubat di dalam ceramahnya. UAH berkata bahwa setiap sholat adalah bentuk taubat jika dikerjakan dengan benar. Mengapa begitu? Karena bacaan-bacaan yang ada di dalam sholat sudah mengandung arti taubat.
Penting bagi kita untuk memahami apa yang kita baca dalam sholat. Selain itu, UAH juga mengatakan bahwa dengan melafalkan istighfar pun kita sudah menjalankan kegiatan bertaubat.
UAH berpesan untuk memperbanyak istighfar agar kesalahan kita diampuni dan pintu rezeki pun dibukakan oleh Allah SWT.