Judi Online Meresahkan, Begini Kata Ustad Adi Hidayat

Judi Online saat ini semakin marak terdengar, tentu hal ini sangat meresahkan ya Sobat Vero. Pasalnya kecanduan judi online memiliki banyak dampak yang negatif, baik psikologis, fisik, maupun sosial. Dari sisi psikologis, orang yang mengalami kecanduan judi online dapat mengalami beberapa hal seperti depresi, stres, perasaan putus asa, tidak berdaya, bahkan bisa mencelakai diri sendiri dan orang lain.

Dalam sebuah video di channel Youtube, Ustad Adi Hidayat berharap agar semua pihak yang berwenang termasuk pemerintah dapat memberikan pencegahan akan judi online yang semakin marak saat ini. Dari data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ustad Adi Hidayat menerangkan bahwa selama lima tahun belakang dari periode 2017 sampai 2022 ini sudah tercatat 157 juta transaksi judi online yang perputaran uangnya dapat mencapai 190 triliun rupiah.

Ustad Adi Hidayat khawatir saat tahun 2023 ini, perkembangan transaksi judi online ini pula juga semakin pesat hal ini pun mengingatkan kita bahwa kemaksiatan ini telah merajalela. Ustad Adi Hidayat juga menjelaskan peringatan untuk mencegah perbuatan sudah sekian lama disampakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui turunya kedua ayat khusus dalam Al-Qur’an yaitu pada Surat Al-Maidah ayat 90 sampai dengan pada ayat 91 yang artinya :

 

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Al-Ma’idah ayat 90 ) 

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S. Al-Ma’idah ayat 91 )

Dari ayat-ayat tersebut Ustad Adi Hidayat menerangkan bahwa jika dalam ayat di Al Qur’an yang dibuka dengan kata ‘Iman’ maka Informasi yang disampaikan pada ayat itu bukan hanya menunjukkan tentang satu aktivitas ibadah yang bernilai pahala jika dikerjakan bila terkait dengan perbuatan yang baik (Amar Makruf) dan juga bernilai pahala jika ditinggalkan bila terkait dengan perbuatan buruk (Nahi mungkar). 

Tapi saat yang bersamaan isi ayat tersebut juga menjadi parameter tingkat keimanan seorang hamba jika aspek yang disampaikan terkait dengan perintah-perintah ibadah seperti shalat dan puasa membuat seorang hamba semakin berupaya semangat menunaikan shalat dia gemar untuk berpuasa ini menunjukkan imannya begitu kuat dan tinggi. Namun apabila sebaliknya jika seseorang semakin meninggalkan dan semakin tidak menyukai hal-hal buruk yang dalam Al-Qur’an patut dihindari tersebut maka ini menunjukan pula bahwa semakin kuat keimanan seorang hamba tersebut.

Poin penting yang dapat kita tanamkan dari ayat ini ialah agar kita dapat berhati-berhati untuk terjaga dan terhindar dari terjerumusnya diri dalam perjudian yang sangat berbahaya ini sebab hal ini pula mesti menjadi kewaspadaan agar tidak dipertaruhkan keimanan seorang hamba.

Ustad Adi Hidayat menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia terkhusus umat Islam untuk selalu saling mendukung dan salin membangun kesadaran bersama agar dapat mengingatkan satu sama lain untuk dapat benar-benar menjauhi perjudian online ini. Jangan sampai kita sebagai umat muslim bersentuhan apalagi terjerumus dalam lembah kemaksiatan ini. Ustad Adi Hidayat juga berharap dan mendukung segala tindakan dari pihak-pihak yang berwenang untuk selalu aktif dalam mencegah perjudian online ini.